Puluhan Tentara Tewas dalam Bentrok Armenia dan Azerbaijan

Bentrok Armenia dan Azerbaijan

Bentrok Armenia dan Azerbaijan. [Foto: Ist]

Padangkita.com - Bentrokan antara pasukan Azerbaijan dan Armenia atas sengketa wilayah Kaukasus selatan menewaskan puluhan tentara termasuk warga sipil serta ratusan orang luka-luka Hal ini kemudian memicu seruan internasional untuk dilakukannya gencatan senjata segera.

Bentrokan dilaporkan terjadi sejak Minggu malam dan sepanjang Senin dengan kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat, menargetkan warga sipil dan mengerahkan tentara bayaran asing.

Otoritas yang menjalankan Nagorno-Karabakh mengatakan 28 lebih tentaranya telah tewas dalam pertempuran dengan pasukan Azerbaijan, sehingga jumlah total korban menjadi 59. Kementerian pertahanan wilayah itu juga melaporkan dua warga sipil tewas, yakni seorang wanita dan cucunya.

Sekitar 200 orang terluka dalam pertempuran itu, kata kementerian pertahanan Armenia pada Senin, sementara pihak berwenang Azerbaijan mengatakan 26 warga sipil terluka di pihak mereka.

Sedangkan pihak Armenia mengatakan sekitar 30 tentaranya telah terbunuh dan telah merebut kembali beberapa posisi yang hilang pada hari Minggu.

Baca juga: Raja Malaysia Dirawat Usai Keracunan Makanan dan Cedera Olahraga

Ketegangan antar kedua negara telah meningkat selama berbulan-bulan di wilayah Nagorno-Karabakh, daerah yang secara hukum dianggap sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi telah diduduki oleh etnis Armenia sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1991.

Para analis mengatakan konflik di persimpangan Eropa dan Asia berisiko menarik kekuatan regional yang lebih besar termasuk Rusia, Iran dan Turki. Bentrokan yang terakhir ini sangat memihak sekutu Azerbaijannya dan menyerukan agar "kependudukan" Armenia di wilayah yang disengketakan itu diakhiri.

"Begitu Armenia segera meninggalkan wilayah yang didudukinya, wilayah itu akan kembali ke perdamaian dan harmoni," kata presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan.

Kedua negara memiliki hubungan sejarah dan budaya yang kuat dan bekerja sama dalam beberapa proyek energi.

Kekuatan regional termasuk Iran dan Rusia telah bergabung dengan China, AS, Spanyol dan lainnya dalam paduan suara internasional yang mengutuk kekerasan dan menyerukan dimulainya kembali pembicaraan damai untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama seabad di daerah tersebut.

"Kami berharap dan kami mendesak semua orang untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah perang habis-habisan pecah, karena ini adalah hal terakhir yang dibutuhkan kawasan," kata juru bicara komisi Eropa Peter Stano wartawan di Brussel.

Banyak pihak menilai bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik ini. [*/try]


Berita ini sebelumnya dimuat Liputan6.com jaringan Padangkita.com dengan judul: Perang Antara Armenia dan Azerbaijan Masih Berlanjut, Puluhan Tentara Tewas di Hari Kedua

Baca Juga

Indonesia Sampaikan Keprihatinan terkait Eskalasi Konflik Palestina - Israel
Indonesia Sampaikan Keprihatinan terkait Eskalasi Konflik Palestina - Israel
Hari Ini Pemulangan Tahap 3, Total telah 823 WNI Dipulangkan dari Sudan
Hari Ini Pemulangan Tahap 3, Total telah 823 WNI Dipulangkan dari Sudan
Wow! Sabun Indonesia Tetap Favorit Masyarakat Mesir walaupun Bea Masuk Capai 60%
Wow! Sabun Indonesia Tetap Favorit Masyarakat Mesir walaupun Bea Masuk Capai 60%
Lebaran Idul Fitri di Vietnam, Penentuan 1 Syawal melalui Jaringan Antar-Masjid
Lebaran Idul Fitri di Vietnam, Penentuan 1 Syawal melalui Jaringan Antar-Masjid
Xi Jinping Resmi Jadi Presiden China untuk Periode Ketiga Kalinya   
Xi Jinping Resmi Jadi Presiden China untuk Periode Ketiga Kalinya  
2 WNI Perempuan Ini Ditemukan Meninggal, Sempat  Dinyatakan Hilang Pascagempa di Turki
2 WNI Perempuan Ini Ditemukan Meninggal, Sempat  Dinyatakan Hilang Pascagempa di Turki