Puji Puan Berbaju Bundo Kanduang Bacakan Teks Proklamasi, Gubernur Mahyeldi: Tampak Keanggunannya

Puji Puan Berbaju Bundo Kanduang Bacakan Teks Proklamasi, Gubernur Mahyeldi: Tampak Keanggunannya

Ketua DPR RI, Puan Maharani. [Foto: dpr.go.id]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah memuji Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani yang mengenakan baju adat Minangkabau saat membacakan teks Proklamasi di upacara peringatan kemerdekaan RI di Istana Negara, Selasa (17/8/2021).

Menurut Mahyeldi, baju kuruang, selempang dengan motif Minang, penutup kepala tingkuluak balenggek, dan aneka perhiasan bercorak keemasan tersebut sangat cocok dipakai puteri dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.

"Saya kira itu sangat bagus sekali dan sangat cocok dengan Mbak Puan, apalagi beliau kan punya darah Minang. Nampak ke-bundokanduangan-nya. Saya kira untuk seorang Ketua DPR dan berdarah minang, menggunakan berbusana Minang, tampak keanggunannya," ujar Mahyeldi yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa (17/8/2021).

Dia mengatakan sikap Mega atau Puan sebelum yang pernah menyebut nama Sumbar atau Minang beberapa waktu lalu adalah nukti mereka punya kecintaan yang luar biasa terhadap Minangkabau.

"Sebab orang yang cinta dan sayang, maka dia sering sebut. Makanya itulah kita katakan bahwasanya dengan beberapa hal yang disampaikan itu, kemungkinan ada yang ingin beliau sampaikan, ide, usulan, atau pendapat," jelas Mahyeldi.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, Megawati mengatakan Sumbar tidak seperti yang dikenalnya sebelumnya. Dia bertanya-tanya mengapa tokoh-tokoh Sumbar yang muncul sekarang tidak sepopuler dulu.

Dia menuturkan Sumbar dari sebelum sampai awal kemerdekaan memiliki tokoh-tokoh yang luar biasa. Namun, kondisi tersebut sudah berbeda.

Pernyataan Megawati tersebut sontak ditanggapi oleh sejumlah tokoh dari Ranah Minang. Ada yang setuju, dan ada pula yang menganggapnya sebagai sentimen politik karena PDIP kalah di Sumbar.

Selain itu, Megawati juga heran mengapa dirinya bersama puterinya pernah dibuli. Sebagai informasi, Puan Maharani pernah menuai kritik pada momen Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 karena pernyataannya yang dinilai menyinggung Sumbar.

Baca Juga: Puan Maharani dan Megawati adalah Orang Minang

Pada waktu itu, Puan berharap Sumbar bisa menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila. [fru]

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Ungkap Prioritas Pembangunan Sumbar 2026
Gubernur Mahyeldi Ungkap Prioritas Pembangunan Sumbar 2026
Pemko Padang Gandeng Pemerintah Provinsi dan Balai Teknis Nasional Bahas Percepatan Pembangunan Kota
Pemko Padang Gandeng Pemerintah Provinsi dan Balai Teknis Nasional Bahas Percepatan Pembangunan Kota
Painan, Padangkita.com - Di tengah Pandemi Covid-19, Bumnag Bersama Koto XI Tarusan mampu meraih omset Rp50 juta per bulan dari Pulau Setan.
Penyedia Jasa Transportasi dan Pengelola Objek Wisata Diminta Taati Standar Keselamatan
Ribuan Warga Salat Idul Fitri 1446 H di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Ini Pesan Mahyeldi
Ribuan Warga Salat Idul Fitri 1446 H di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Ini Pesan Mahyeldi
Sumbar Kondusif Jelang Lebaran Idul Fitri, Polda Kerahkan 4.427 Personel di 85 Pos Pengamanan
Sumbar Kondusif Jelang Lebaran Idul Fitri, Polda Kerahkan 4.427 Personel di 85 Pos Pengamanan
Berhasil Kendalikan Inflasi Jelang Idul Fitri 2025, Gubernur Mahyeldi Mendapat Apresiasi Mendagri
Berhasil Kendalikan Inflasi Jelang Idul Fitri 2025, Gubernur Mahyeldi Mendapat Apresiasi Mendagri