Puan Ungkap Sejumlah Masalah Pelaksanaan Haji 2023, Ini Hal yang Paling Disorot

Puan Ungkap Sejumlah Masalah Pelaksanaan Haji 2023, Ini Hal yang Paling Disorot

Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri undangan jamuan dari Kerajaan Arab Saudi di Istana Kerajaan Mina, Makkah, Arab Saudi. [Foto: Ist/nr/DPR RI]

Jakarta, Padangkita.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa pelaksanaan haji pada tahun 2023 masih memiliki sejumlah catatan untuk dievaluasi.

Khususnya, untuk fasilitas kenyamanan jemaah haji Indonesia yang masih belum bisa dilengkapi atau dilakukan secara baik.

“Saya banyak mendapatkan masukan bahwa banyak sekali jemaah yang fasilitas atau kenyamanannya itu belum bisa dilengkapi atau dilakukan secara baik sesuai dengan harapan kita semua,” ujar Puan usai mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW di Raudah, Madinah, Minggu (2/7/2023).

“Seperti Indonesia mendapatkan 8.000 kuota tambahan jemaah haji dengan waktu yang sangat mepet dengan pelaksanaan. Namun kondisi di lapangan ternyata banyak sekali masalah-masalah yang kemudian memang harus kita perbaiki dan kita evaluasi untuk tahun depan,” ulasnya.

Politisi F-PDI Perjuangan ini menambahkan adanya penambahan kuota haji yang diberikan dalam waktu yang sangat sempit itu, ternyata tidak dibarengi dengan kesiapan fasilitas dan pelayanan.

Menurut Puan, kekurangan bukan hanya dari Pemerintah Indonesia, tapi juga Pemerintah Saudi terkait dengan pelayanan jemaah haji Indonesia.

“Jadi, ini mungkin ke depan, terkait pelayanan dan fasilitas serta kuota tambahan jemaah haji sama-sama kita evaluasi bersama, bagaimana kemudian Insyaallah pada tahun depan ketidaknyamanan dari para jemaah haji Indonesia tidak akan terulang lagi,” ujar Mantan Menko PMK ini

Diketahui, Timwas Haji DPR telah menemukan sejumlah masalah yang menjadi catatan terkait pelaksaan Haji tahun 2023 ini. Hal pertama yang dikritisi adalah mashariq atau penyedia layanan haji dari Arab Saudi.

Timwas Haji DPR menilai layanan mashariq itu tidak memenuhi komitmen selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Terutama soal kapasitas tenda dan kamar mandi. Kemudian Timwas menyoroti distribusi asupan makanan bagi jemaah haji saat di Mina yang sering terlambat.

Selain itu, fasilitas kamar mandi di tenda Mina dan Arafah yang masih sangat terbatas dan jauh dari kapasitas jumlah jemaah. Sehingga antrean panjang sangat terlihat dalam penggunaan toilet.

Baca juga: Puan Dorong Pemerintah Perjuangkan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Internasional

Hal lain adalah akomodasi atau transportasi jemaah haji yang terlambat mengantar Jemaah di Muzdalifah yang menyebabkan terjadinya insiden di sana. [*/pkt]

Baca Juga

Puan Maharani Ajak Media Kawal Agenda Transformasi DPR Lewat Pemberitaan Berimbang
Puan Maharani Ajak Media Kawal Agenda Transformasi DPR Lewat Pemberitaan Berimbang
Wagub Vasko Ungkap Krisis Air Bersih Pasca-Bencana Banjir Bandang di Kota Padang
Wagub Vasko Ungkap Krisis Air Bersih Pasca-Bencana Banjir Bandang di Kota Padang
Alex Indra Lukman Desak Pemda Sumbar Kebut Data Dampak Bencana: Pusat Siap Bantu Penuh
Alex Indra Lukman Desak Pemda Sumbar Kebut Data Dampak Bencana: Pusat Siap Bantu Penuh
Arisal Aziz Bangun RLH untuk Warga Pariaman Pakai Dana Pribadi, Yota Balad Mengapresiasi
Arisal Aziz Bangun RLH untuk Warga Pariaman Pakai Dana Pribadi, Yota Balad Mengapresiasi
Kawasan Kumuh Pasie Nan Tigo Padang Akan Ditata Menyeluruh dengan Dukungan Pusat
Kawasan Kumuh Pasie Nan Tigo Padang Akan Ditata Menyeluruh dengan Dukungan Pusat
Andre Rosiade Dorong Pemakaian Bata Tahan Gempa dan Api Produk SIG untuk Rumah Rakyat
Andre Rosiade Dorong Pemakaian Bata Tahan Gempa dan Api Produk SIG untuk Rumah Rakyat