KBRI Seoul mencatat, mahasiswa Indonesia di Korea Selatan baru hanya sekitar 1.700 orang, padahal mahasiswa dari ASEAN di Korsel ada sekitar 72 ribu. Gandi mengatakan, Indonesia adalah potensi pasar dunia bagi Korsel.
“Pengaruh Korea di Indonesia begitu cepatnya karena Korean Wave seperti K-Drama, K-Pop, makanan Korean Food. Indonesia penikmat K-Drama kedua terbesar di dunia, setelah Korea sendiri. Ini kan pasar dunia,” sebutnya.
Gandi menilai, Indonesia harus memanfaatkan kondisi tersebut. Selain di bidang ekonomi, kerja sama bidang pendidikan antara Indonesia dan Korea Selatan perlu ditingkatkan sehingga kemungkinan adanya transfer teknologi semakin besar.
“Indonesia dan Korea Selatan saling membutuhkan. Kemajuan ekonomi Korsel membutuhkan pasar Indonesia. Indonesia butuh transfer teknologi. Sementara Korsel butuh tenaga-tenaga kerja Indonesia mengingat Korsel masuk periode aging population,” papar Gandi.
Di sela-sela pengukuhan Puan sebagai Doktor Honoris Causa, juga akan dilakukan penandatanganan MoU antara 9 Universitas di Indonesia dengan PKNU.
Saat bertemu dengan Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Park Tae-sung beberapa waktu lalu, Puan menyatakan harapannya agar kerja sama pendidikan kedua negara semakin bertambah kuat.
“Kerja sama pendidikan merupakan ‘investasi´ bagi semakin kuatnya hubungan kedua negara di masa depan,” ungkap Puan.
Selain untuk menerima gelar kehormatan dari PKNU, Puan juga sekaligus akan melakukan muhibah di Korea Selatan. Ia akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua DPR Korea Selatan yang baru saja dilantik, Kim Jin-Pyo.
Baca juga: Puan Maharani Bakal Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Ternama Korea Selatan
“Kunjungan ini menjadi tonggak eratnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan. Tidak hanya hubungan antar-pemerintah namun juga kerja sama antar-parlemen,” kata Puan. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News