Puan lantas menyinggung soal jumlah mahasiswa Indonesia yang melakukan studi di Korea Selatan di mana per tahun 2021 jumlahnya sebanyak 2006 orang. Jumlah tersebut termasuk mahasiswa Universitas Terbuka, mahasiswa Cyber Hankuk University of Foreign Studies dan mahasiswa Universitas Siber Asia (UNSIA).
Saat ini juga terdapat Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea (APIK) yang beranggotakan 363 peneliti. Selain itu, perguruan tinggi di Indonesia telah didorong untuk melakukan kerja sama riset dengan perguruan tinggi atau lembaga riset di berbagai negara seperti Korea dengan fokus pada bidang green and blue Economy, post-pandemic eco-tourism, Technology and Medical Device, serta Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Puan berharap penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut akan terus mendorong semakin eratnya kerja sama pendidikan Indonesia dan Korea.
“Kehadiran kita semua di ruang ini dapat menjadi pendorong bagi pengembangan jaringan akademisi antara Indonesia dengan Korea khususnya untuk memajukan pendidikan keilmuan, inovasi dan teknologi,” ucap cucu Bung Karno itu.
Puan mengajak untuk menjadikan kerja sama yang ditandatangani saat ini sebagai momentum untuk membangun kolaborasi yang lebih luas antara sivitas akademika di Indonesia dan Korea.
“Saya berharap semakin banyak terbangun ´jembatan´ antara perguruan tinggi dan lembaga penelitian kedua negara untuk saling bekerja sama dalam melakukan riset-riset bersama, menciptakan inovasi, serta mengembangkan praktek terbaik (best practices),” papar Puan.
“Dan saya mengajak kita bersama untuk memperkuat komitmen untuk menjadi bagian dari solusi, dan pada saat bersamaan memajukan kerja sama pendidikan antara Indonesia dengan Korea. Saya menunggu implementasi konkrit dari kerja sama ini dapat dirasakan juga oleh masyarakat kedua negara dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan akan memaksimalkan kerja sama antara PKNU dan 8 universitas di Indonesia untuk kepentingan riset.
Usai penandatanganan MoU, Puan bersama rombongan dari Indonesia diajak melakukan tur PKNU Maritime Training Vessel dengan melihat kapal penelitian milik kampus tersebut di Yongho Pier. Ship training milik PKNU itu bernama ‘Baek Kyung’ dalam Bahasa Korea atau dalam Inggris ‘Moby-Dick’. Kapal ini menjadi bagian dari riset.
Baca juga: Dianugerahi Gelar Doktor HC di Korsel, Puan: Saya Kerja Keras Capai Eksistensi Politisi
Puan lalu menyerahkan commemorative nameplate kepada Kapten Kapal Baek Kyung, Prof Ryu Gyungjin. Bersama dengan rombongan rektor perguruan tinggi Indonesia yang bekerja sama dengan PKNU, Puan lalu mengikuti tur di dalam kapal, termasuk melihat kamar tidur para siswa, ruang mesin, dan quarter deck yang lengkap dengan peralatan memancing. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News