Jakarta, Padangkita.com - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia di sela-sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20).
Kepada pimpinan parlemen kedua negara itu, Puan menyinggung soal dukungan untuk proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimatan Timur (Kaltim).
Pertemuan antara Puan dengan pimpinan parlemen UEA dan Australia dilakukan dalam waktu terpisah di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Di awal pertemuannya dengan Ketua Dewan Federal Nasional Uni Emirat Arab, Saqr Ghobash, Puan menyinggung eratnya hubungan Indonesia dengan UEA. Apalagi jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diberi nama seperti salah satu tokoh sentral UEA, yakni Mohamed Bin Zayed al Nahyan (MBZ) berkat pengerjaan investasi negara tersebut di Indonesia.
“Ini mencerminkan eratnya hubungan kedua negara,” kata Puan.
Indonesia dan UEA sendiri telah membangun hubungan bilateral yang erat selama 46 tahun. Puan memandang semakin menguatnya hubungan kedua negara karena didukung oleh kesamaan nilai-nilai yang dijunjung Indonesia seperti toleransi dan moderasi.
“Saya mengapresiasi nilai perdagangan antara Indonesia dan UEA yang telah mencapai USD 4,0 miliar pada tahun 2021. Saya berharap nilai ini dapat terus meningkat seiring peningkatan hubungan kedua negara,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Berkat arahan langsung Mohamed Bin Zayed yang memegang peranan penting kebijakan negara, UEA diketahui akan menggelontorkan investasi US$ 10 miliar atau setara Rp 144 triliun yang akan ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA). Dana itu akan digunakan untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan proyek-proyek infrastruktur.
Lebih lanjut, Puan memberikan apresiasi kerja sama antara Indonesia dan UEA melalui penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA) pada Juli 2022 Juli lalu di Abu Dhabi. Puan berharap perjanjian itu dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab.
“Khususnya terkait isu ekonomi syariah yang merupakan salah satu isu prioritas kedua negara,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan juga membahas kerja sama industri pertahanan yang telah terbangun antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab, khususnya dalam bentuk pengembangan produksi bersama seperti pengembangan kendaraan tempur.
Dalam pertemuan dengan Saqr Ghobash, Puan pun menyatakan DPR menyambut baik peningkatan investasi UEA di Indonesia, khususnya investasi Uni Emirat Arab pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang mengusung konsep hijau. UEA telah menaruh investasi senilai USD20 miliar, atau setara Rp299,5 triliun (kurs Rp14.975 per dolar AS) untuk proyek ibu kota baru Indonesia.