Jalan Layang atau Fly Over Sitinjau Lauik
Pemerintah menargetkan pembangunan jembatan layang atau Fly Over Sitinjau Lauik dimulai pada tahun 2023 mendatang. Saat ini rencana pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik telah masuk dalam 35 proyek prioritas nasional.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, Sitinjau Lauik merupakan bagian jalan lintas Sumatra Bagian Tengah (Sumbagteng) sebagai lalu lintas utama bagi kendaran barang maupun penumpang yang menghubungkan antara pusat kegiatan nasional.
Berikutnya, kata dia, juga sudah punya analisa mengenai dampak lingkungan atau Amdal tahun 2019. Dengan panjang 2,6 km, kebutuhan anggaran mencapai Rp1,1 triliun.
Revitalisasi Kawasan Danau Maninjau
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program penyelamatan Danau Maninjau di Kabupaten Agam, menelan biaya hingga Rp237 miliar.
Anggaran itu akan digunakan untuk pengerukan sedimen sisa pakan dan kotoran ikan yang selama berpuluh-puluh tahun mengendap di dasar danau.
Di Danau Maninjau banyak Keramba Jaring Apung (KJA) yang belum tertata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung danau sehingga terjadi penurunan kualitas sumber air danau. Dampaknya, danau itu pun berstatus sebagai hipertropik atau cemar berat.
Luhut mengatakan, pada 2019, Danau Maninjau telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Sejauh ini, sosialisasi tentang revitalisasi kawasan Danau Maninjau telah dimulai. Seharusnya, pengerukan dan pengurangan jumlah KJA di Danau Maninjau telah dimulai tahun 2022 ini.
Feeder Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Dharmasraya - Rengat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono telah menyetujui usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya untuk pembangunan feeder tol Dharmasraya-Kuansing-Rengat.
Persetujuan rencana pembangunan Feeder Tol Dharmasraya-Kuansing-Rengat, tertuang dalam surat BM.07.02-Mn/2173, tanggal 15 Desember 2021
Dalam surat itu, Basuki menyatakan, bahwa usulan pembangunan feeder tol itu dapat dicantumkan dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Rencananya, pembebasan lahan untuk feeder jalan tol ini akan dimulai tahun 2023. Tahun ini, pemerintah daerah terkait mesti memburu menuntaskan masalah dokumen dan perubahan rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW).
Bupati Dharmasraya Sutan Riska berencana akan mengundang Presiden untuk melakukan groundbreaking feeder jalan tol tersebut.
Panjang feeder jalan tol Dharmasraya-Kuansing-Rengat ini sekitar 116 kilometer. Rinciannya, sekitar 15 kilometer di Dharmasraya, sekitar 13 kilometer di Kuantan Singingi (Kuansing), dan sekitar 87 kilometer di Indragiri Hulu (Rengat).