Progres Terbaru Pembangunan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo

Progres Terbaru Pembangunan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo

Progres Pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo. [Foto: Dok. BPJT PUPR]

Jakarta, Padangkita.com - Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo dengan panjang 96,57 km yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) terus menunjukkan progres.

Hingga saat ini untuk Seksi 1 ruas Kartasura - Purwomartani sepanjang 42,38 km, yang terbagi menjadi Paket 1 Solo - Klaten (22,30 km) dengan progres konstruksi telah mencapai 53,94%, dan Paket 2 Klaten - Purwomartani (20,08 Km) dengan progres konstruksi telah mencapai 4,57%.

“Diharapkan kedua paket pekerjaan tersebut dapat selesai pada kuartal ke-3 tahun 2024,” demikian keterangan resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (27/9/2023).

Kemudian, Seksi II Purwomartani - Jc. Sleman sepanjang 22,36 km ditargetkan akan selesai konstruksinya pada kuartal 3 tahun 2026 mendatang. Khusus untuk Purwomartani hingga Maguwoharjo (3,63 km) dan Trihanggo hingga Jc. Sleman (3,25 km) ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2024 mendatang. Untuk Seksi 3 Selaman - Purwoharjo sepanjang 38,57 km ditargetkan selesai konstruksinya pada kuartal 3 tahun 2025. 

“Sehingga, setelah Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo selesai konstruksinya dan beroperasi akan dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah segitiga emas Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar),” BPJT menjelaskan.

Selama pelaksanaan konstruksi sampai selesainya jalan tol ini, Pemerintah melalui Kementerian PUPR juga sangat memperhatikan serta peduli dengan keberadaan bangunan bersejarah, situs-situs cagar budaya dan purbakala yang berada di wilayah D.I. Yogyakarta dan akan turut serta memperhatikan dan melestarikan yang ada disekitarnya khususnya garis imaginer yang berada di Yogyakarta (melintasi D.I. Yogyakarta dari Gn. Merapi - Parangkusumo). 

Jalan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen dan Jalan Tol Trans Jawa ruas Semarang – Solo, serta memangkas waktu tempuh perjalanan masyarakat yang menghubungkan tiga bandara sekaligus di Solo, Semarang, dan Yogyakarta.

Selain memangkas waktu tempuh berkendara dari Solo ke Yogyakarta hingga Kulonprogo, Jalan Tol ini dibangun sekaligus untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Super Prioritas Borobudur.

Baca juga: Jembatan Klodran Ikon Jalan Tol Solo – Ngawi Tak Kalah Dibanding Erasmus Bridge di Rotterdam Belanda

Jalan tol ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jogjasolo Marga Makmur yang nantinya dilengkapi oleh sembilan simpang susun (interchange) dan satu persimpangan (junction) Sleman. Kesembilan Simpang Susun (SS) tersebut yakni, SS Kartosuro, SS Karanganom, SS Klaten, SS Prambanan dan Manisrenggo, SS Purwomartani, SS Gamping, SS Sentolo, SS Wates, dan SS YIA. [*/pkt]

Baca berita Nasional terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar