Presiden Jokowi: Stok Infrastruktur Indonesia, Masih Kecil Dibandingkan dengan Stok Infrastruktur Negara Tetangga

Presiden Jokowi: Stok Infrastruktur Indonesia, Masih Kecil Dibandingkan dengan Stok Infrastruktur Negara Tetangga

Presiden Jokowi mendapat penjelasan dari Menteri PUPR tentang pembangunan ruas tol, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1). (Foto: Humas/Oji)

Lampiran Gambar

Presiden Jokowi mendapat penjelasan dari Menteri PUPR tentang pembangunan ruas tol, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1). (Foto: Humas/Oji)

Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan stok infrastruktur Indonesia, masih kecil dibandingkan dengan stok infrastruktur negara-negara tetangga.

Untuk itu, dia menegaskan, bahwa pembangunan infrastruktur adalah hal yang sangat fundamental atau mendasar bagi Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain.

“Kita masih jauh tertinggal, baik di urusan jalan, di urusan pelabuhan, airport, pembangkit listrik. Kenapa ini menjadi fokus dan konsentrasi kita dalam pembangunan ini, ya karena itu sekali lagi sesuatu yang sangat mendasar sekali, sesuatu sangat fundamental sekali,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni dan Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kotabaru, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1) pagi, sebagaimana dicuplik dari setkab.go.id.

Presiden mengingatkan, sebuah produk tidak akan bisa diangkut dari suatu tempat ke tempat yang lain kalau jalan dan pelabuhannya tidak mendukung sehingga akan sangat sulit sekali bersaing dengan negara-negara lain.

“Kalau biaya transportasi kita mahal, biaya logistik kita mahal, bagaimana produk menjadi lebih murah, enggak mungkin,” kata Presiden setengah bertanya.

Kalau transportasi bisa lebih cepat, Presiden meyakini biayanya juga akan jauh lebih murah dan harga produk yang dijual di masyarakat juga akan lebih murah. “Inilah kenapa kita terus berkonsentrasi di pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Akhir 2019
Diakui Kepala Negara, memang baru sedikit proyek infrastruktur yang bisa diselesaikan. Tapi Kepala Negara meyakini nanti di akhir tahun 2018 dan 2019 akan banyak sekali proyek infrastruktur yang bisa diresmikan dan segera dimanfaatkan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh kepala daerah baik Gubernur, Bupati, maupun Wali Kota yang telah membantu terutama dalam pembebasan lahan. Presiden juga berterima kasih kepada seluruh BUMN yang sudah bersama-sama bersinergi membangun jalan tol.

“Meskipun banyak sekali yang menyampaikan bahwa hitung-hitungannya masih sangat kecil keuntungannya, IRR-nya masih kecil, tapi saya sampaikan ini adalah kebutuhan yang tidak bisa kita tunda kalau kita ingin menang dalam kompetisi, menang dalam persaingan dengan negara-negara lain,” tutur Presiden Jokowi.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo.

Baca Juga

Motor Pembangunan Daerah, Bank Nagari Ikut Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik Rp209 Miliar
Motor Pembangunan Daerah, Bank Nagari Ikut Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik Rp209 Miliar
Gubernur Sumbar Minta Dukungan Komisi V DPR RI untuk Percepatan Pemulihan Infrastruktur Vital
Gubernur Sumbar Minta Dukungan Komisi V DPR RI untuk Percepatan Pemulihan Infrastruktur Vital
Jalan Lembah Anai Dapat Dilalui Mobil 15 Desember, Perbaikan Infrastruktur Capai Rp15 T
Jalan Lembah Anai Dapat Dilalui Mobil 15 Desember, Perbaikan Infrastruktur Capai Rp15 T
Pemerintah Fokus Buka Akses dan Pulihkan Infrastruktur di Sumatera Barat
Pemerintah Fokus Buka Akses dan Pulihkan Infrastruktur di Sumatera Barat
Gubernur Sumbar Tawarkan Sejumlah Proyek Infrastruktur Melalui Skema Wakaf Produktif
Gubernur Sumbar Tawarkan Sejumlah Proyek Infrastruktur Melalui Skema Wakaf Produktif
Sumbar Berharap Banyak dari Pembiayaan Kreatif untuk Bangun Daerah Saat Keterbatasan Fiskal
Sumbar Berharap Banyak dari Pembiayaan Kreatif untuk Bangun Daerah Saat Keterbatasan Fiskal