Simpang Empat, Padangkita.com - Polres Pasaman Barat berhasil meringkus seorang pelaku penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU di Jorong Sariak Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo, Kamis (27/4/2023).
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki, melalui Kepala Satuan Reskrim AKP Fahrel Haris mengungkapkan, dalam melancarkan aksinya, pelaku membeli bbm dengan mobil yang telah dimodifikasi tangki penyimpangannya kemudian memindahkannya ke jerigen untuk di jual kembali secara eceran.
“Pelaku yang kita amankan atas berinisial AM, 35 tahun, mengisi BBM subsidi jenis Bio Solar dengan menggunakan mobil chevrolet pada Kamis sekitar pukul 11.00 WIB,” terang Kasat, Sabtu (29/4/2023).
Lebih lanjut, Kasat mengatakan dari tangan tersangka diamankan barang bukti berupa 500 liter atau 10 jerigen BBM jenis Bio Solar yang akan dijual kepada pengencer nantinya.
Kasat menjelaskan, penangkapan terhadap pelaku berawal dari informasi dari masyarakat tentang adanya dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi yang terjadi di SPBU Sarik Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo.
"Usai mendapatkan informasi, tim Unit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polres Pasaman Barat langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengawasan dan pembuntutan. Dan benar saat di lokasi petugas melihat sebuah kendaraan yang dicurigai berputar-putar bolak balik ke SPBU mengisi BBM." sambungnya.
Mendapati kondisi tersebut, petugas segera mengikuti kendaraan tersebut dan saat berjarak sekitar 300 meter dari SPBU maka ditemukan pelaku memindahkan BBM itu ke jerigen
“Melihat itu tim langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka dengan barang bukti 10 jerigen BBM bersubsidi jenis Bio Solar,” ujarnya.
Menurut pengakuan tersangka kepada penyidik mengaku melakukan aktifitas illegal tersebut sudah empat bulan untuk dijual kembali ke kios-kios pengencer.
“Tersangka sengaja memodifikasi tangki mobil yang seharusnya berisi 51 liter menjadi 70 liter. Ia membeli satu liter Bio Solar seharga Rp6.800, per liter dan dijual ke kios pengencer dengan harga Rp8.000, per liter. Pada saat penangkapan, tersangka mengaku sudah enam kali melakukan aksi penyalahgunaan bbm jenis Bio Solar di tempat yang sama,” sebutnya.
Dari hasil kegiatan tersebut, tersangka mendapatkan keuntungan sekitar Rp1.500, per liter jika menjual ke kios pengecer.
Atas perbuatannya, tersangka diancam dengan pasal melanggar pasal 55 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dalam Pasal 40 angka 9 Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 6 tahun serta pidana denda paling banyak Rp60 miliar.
Untuk itu pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak ada lagi yang melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi di pertamina yang tersebar di seluruh Kabupaten Pasaman Barat.
Baca Juga : Polres Pasbar Tangkap 2 Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, 56 Jeriken Bio Solar Diamankan
“Apabila masih ditemukan akan kami tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan meminta masyarakat memberikan informasi kepada kami apabali menemukan prektek penyalahgunaan BBM bersubsidi,” tegasnya. [*/hdp]
