Padang, Padangkita.com - Pemerintah pusat diharapkan terus meningkatkan dukungan melalui program-program pelatihan skill khusus yang dilaksanakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) di Sumbar. Sejauh ini, peranan BLK di Sumbar sangat berdampak terhadap peningkatan produktivitas dunia usaha serta penurunan angka pengangguran.
Hal itu disampaikan Plt Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy berharap saat membuka kegiatan Penganugerahan Penghargaan Produktivitas (Siddhakarya) Provinsi Sumbar Kategori Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar Tahun 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Tahun 2024, yang diadakan di Hotel Mercure Padang, Rabu (30/10/2024).
"Faktanya ialah, tingkat pengangguran di Sumbar itu 5,9 persen, dan itu berada di atas angka nasional. Namun di sisi lain, tingkat kemiskinan di Sumbar cukup rendah. Pertumbuhan ekonomi Sumbar tidak terlalu tinggi, tapi kemiskinan ekstremnya nomor 2 terendah secara nasional," ujar Audy mengawali sambutannya.
Kondisi ini, sambung Audy, ditengarai sebagai dampak dari banyaknya perguruan tinggi di Sumbar, yang setiap tahunnya meluluskan para diploma dan sarjana yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di tengah terbatasnya peluang kerja di dunia industri. Walhasil, bekerja ke luar daerah hingga keluar negeri dinilai sangat tepat sebagai solusi untuk menekan angka penangguran.
"Di sini kita berharap pemerintah pusat melalui kementerian terkait, terutama sekali Kemenaker, untuk menggelar pelatihan berbasil skil khusus, terutama sekali pelatihan bahasa asing. Sebab dengan penguasaan bahasa asing yang baik, peluang pengangguran diploma dan sarjana untuk bekerja di luar negeri semakin terbuka lebar," ujar Audy.
Di sisi lain, Audy mengapresiasi unit usaha skala kecil, menengah, dan besar di Sumbar, yang berhasil memperoleh penghargaan Siddhakarya pada tahun ini. Hal ini juga membuktikan besarnya peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) dalam mendampingi dan membina unit-unit usaha tersebut dalam meningkatkan produktivitas.
Sementara itu, dalam sambutannya, Staf Ahli bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kemenaker, Aris Wahyudi menyebutkan, bahwa produktivitas dunia usaha merupakan salah satu napas dari perekonomian Indonesia. Namun, hal ini kerap terganjal oleh minimnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pekerja di Indonesia.
"Dari 149 juta penduduk Indonesia yang bekerja, 55 persen kualifikasi pendidikannya masih SMP ke bawah. Ini tentu menjadi salah satu indikator pengganggu produktivitas. Inilah yang terus kita intervensi, karena produktivitas sangat berkaitan dengan kualitas SDM serta budaya kerja yang dianut," ujar Aris.
Namun demikian, Aris mengapresiasi Pemprov Sumbar, yang terus berupaya mengukur tingkat produktivitas usaha-usaha di Sumbar sesuai dengan petunjuk dan arahan dari Kemenaker. Termasuk dalam hal penilaian Siddhakarya, di mana Sumbar merupakan provinsi ketujuh dari 34 provinsi di Indonesia yang telah menuntaskan proses penilaian ini.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar, Nizam Ul Muluk menyebutkan, penilaian Siddhakarya Sumbar 2024 diikuti oleh 30 perusahaan yang kemudian dikerucutkan menjadi 14 perusahaan. Dari jumlah tersebut, kemudian dilakukan filterisasi hingga memunculkan 10 perusahaan finalis.
"Penilaiannya dilakukan oleh auditor independen yang ditunjuk langsung oleh Kemenaker. Dari 10 perusahaan finalis, empat di antaranya akan kita ikutkan dalam penilaian Paramakarya tingkat nasional," ujar Nizam.
Adapun 10 perusahaan finalis pada penganugerahan Siddhakarya Sumbar tahun 2024 terdiri dari 6 perusahaan dengan kategori unggul dan 4 perusahaan kategori berkembang.
Enam perusahaan kategori unggul itu adalah PT Hilma Fadhila (Tanah Datar), RSIA Permata Bunda (Kota Solok), PT Statika Mitrasarana (Padang), UMKM Tenggang Raso (Padang), PT BPRS Jam Gadang (Bukittinggi), dan PT Restu Ibu Meditama (Padang).
Sementara itu empat perusahaan kategori berkembang yakni, PT AMP (Padang), Perumda Padang Sejahtera Mandiri (Padang), PT BPRS Solok Sakato (Kota Solok), dan PT Cinoxmedia Network Indonesia (Kota Solok).
Baca juga: Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Selain penghargaan Siddhakarya, dalam kesempatan itu empat kepala daerah juga meraih Lencana Produktivitas selaku Pembina Produktivitas terbaik, yakni Wali Kota (Wako) Solok, Pj Wako Padang, Pjs Wako Bukittinggi, dan Pjs Bupati Tanah Datar.
[*/adpsb]