Berita Payakumbuh terbaru dan berita Sumbar terbaru: Aroma Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Payakumbuh tahun 2022 sudah mulai tercium, PKS juga sudah mulai persiapkan kadernya.
Payakumbuh, Padangkita.com - Aroma Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Payakumbuh tahun 2022 sudah mulai tercium. Sebagai partai pemenang dalam Pilkada 2019, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mulai menyiapkan kader untuk melanjutkan kepemimpinan Riza Falepi yang telah menjabat dua periode itu.
Kandidat yang dipersiapkan PKS tak hanya berasal dari kalangan partai. Namun, juga bersal dari eksternal PKS dan itu diakui sendiri oleh Riza Falepi yang saat ini masih menjabat sebagai pengurus DPP PKS.
Menurut Riza Falepi, ada tiga kader PKS yang diusulkan maju dalam Pilkada 2022, yaitu Ustad Irsyad Syafar yang merupakan Wakil Ketua DPRD Sumbar dari Dapil Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Kemudian, Hamdi Agus yang merupakan Ketua DPRD Payakumbuh dan Tri Venindra yang notabenenya adalah politisi senior PKS di Payakumbuh.
Selain ketiga nama itu, juga ada satu lagi kader PKS yang disiapkan maju sebagai calon wali kota Payakumbuh pengganti Riza Falepi, yaitu Chairul Anwar, putra Nagari Koto Nan Gadang, Payakumbuh Utara, yang sudah empat periode menjadi anggota DPR RI.
Chairul Anwar diketahui masih punya hubungan saudara sepupu dengan Riza Falepi, ia menjadi anggota DPR RI dari Dapil Riau.
Riza Falepi mengakui jika Chairul Anwar adalah pendatang baru yang disodorkan PKS untuk dinilai kelayakannya oleh masyarakat Payakumbuh.
"Beliau sebenarnya belum tentu bersedia, cuma beberapa kader PKS mendesak beliau, sehingga beliau menjawab akan mencoba untuk sosialisasi," ujar Riza Falepi kepada Padangkita.com, Rabu (27/1/2021).
Sementara itu, dari eksternal PKS, juga ada tiga nama yang disiapkan, yaitu Erwin Yunaz (Wakil Wali Kota Payakumbuh), Almaisyar Datuak Bangso Dirajo Nan Kuniang (pengusaha atau mantan calon wali kota) dan Joni Hendri (pengusaha atau Ketua Ikatan Keluarga Koto Nan Gadang Jabodetabek).
"Di luar tiga tokoh ini, juga ada beberapa calon lain yang namanya sudah mengapung, tergantung komunikasi politik selanjutnya. Perlu dicatat, PKS adalah partai yang rasional dalam memilih calon kepala daerah. Artinya, disamping faktor kebaikan yang dimiliki calon, tetap faktor elektabilitas dan hasil survei menjadi pertimbangan utama," ungkap Riza Falepi.
Tidak hanya itu, Riza Falepi juga mempersilakan para kandidat dari kalangan internal maupun eksternal PKS untuk berkompetisi.
"Silakan, calon internal maupun ekseternal berkompetisi, yang terbaik mari diputuskan bersama. Saya sebagai pengurus DPP PKS, diamanahkan untuk ikut terlibat menyeleksi calon kepala daerah se-Indonesia, khusus Payakumbuh, mungkin suara saya lebih didengar di DPP," imbuhnya.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh hingga saat ini masih menunggu kepastian apakah Pilkada Payakumbuh digelar tahun 2022 sesuai dengan draf RUU Pemilu yang disiapkan DPR atau mengacu kepada Undang-undang Nomor 10 tahun 2016.
Jika mengacu pada Undang-undang Nomor 10 tahun 2016, maka maka tahun 2022 itu tidak ada jadwal pelaksanaan Pilkada karena ditunda ke tahun 2024.
Baca juga: Wawancara Pengamat Politik Asrinaldi: Pilkada Sumbar Soal Figur, Tak Ada Urusan dengan Partai
"Saat ini, aturan pelaksanaan Pilkada, memang masih mengacu kepada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Namun, di pusat memang sedang ada diskusi, apakah Pilkada serentak pada 2024 tetap akan digelar atau Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 akan direvisi kembali. Kita di KPU Payakumbuh, masih menunggu itu. Yang jelas, untuk tahun 2021, tidak ada anggaran tersedia untuk Pilkada," kata Ketua KPU Payakumbuh, Haidi Mursal kepada awak media beberap waktu lalu. [zfk]