Batusangkar, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Pakan Alternatif Ternak Ayam Petelur. Kegiatan ini, merupakan upaya menyiasati tingginya biaya pakan ternak khususnya pakan ayam petelur.
"Beberapa waktu lalu, terjadi lonjakan harga jagung namun harga telur turun, hal ini tentu menyebabkan kerugian peternak kita, karena biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, karena itulah Bimtek ini sangat penting dilakukan," ujar Bupati Tanah Datar Eka Putra, Kamis (18/11/2021) saat membuka Bimtek di aula kantor Bupati.
Eka Putra mengungkapkan, pelaksanaan Bimtek dilakukan sebagai salah satu upaya Pemerintah Daerah hadir dalam mencarikan solusi permasalahan yang dialami masyarakat.
"Keseriusan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dituangkan dalam misi kedua Tanah Datar, yakni meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Tanah Datar dan Perluasan Lapangan Kerja Berbasis Pertanian, Industri dan UMKM," ujarnya.
Pada kesempatan itu Eka Putra berharap kepada peserta dan juga jajaran bidang peternakan untuk menyerap ilmu yang disampaikan narasumber.
"Terima kasih atas kehadiran dan kesediaan narasumber. Kepada peserta maupun jajaran bidang peternakan untuk menggali ilmu dalam Bimtek ini, sehingga ke depan bisa terus tanggap membaca kondisi peternak di lapangan sehingga kalau ada permasalahan segera bisa dicarikan solusinya," tukas Eka.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pertanian Pasbar Sri Mulyani menyampaikan, Bimtek dihadiri 150 peternak dan pengusaha ayam petelur yang ada di Tanah Datar.
"Kontribusi terbesar dalam peternakan ayam petelur adalah pakan, dan pakan saat ini masih jagung sebagai bahan utamanya. Karena keterbatasan jagung, maka biaya produksi besar," ujar Sri.
Karena itu, tambah Sri, dibutuhkan terobosan dan program inovasi untuk mengatasi keterbatasan bahan baku pangan ternak ayam petelur ini.
"Sengaja kita hadirkan narasumber dari Fakultas Peternakan Unand, sehingga kita bisa membuat pakan ternak alternatif bagi ayam petelur yang kita kembangkan," tukasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Unand Adrizal menyampaikan ucapan dan ungkapan terima kasih atas undangan yang disampaikan Pemerintah Daerah.
"Kami sangat senang dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, agar peternak bisa mencari solusi dari keterbatasan jagung," katanya.
Adrizal, ia bersama jajarannya siap menyokong dan membantu Pemerintah Daerah baik langsung atau tidak langsung dalam bidang peternakan.
Baca juga: MTQ Sumbar, 20 Kafilah Tanah Datar Melaju ke Babak Final
"Dalam bimtek ini kita perkenalkan bahan-bahan limbah yang diolah secara fermentasi, sehingga bisa menggantikan jagung, misalnya dari onggok atau sisa pembuatan tepung, ataupun dari kulit ubi kayu," kata Adrizal. [djp/pkt]