
Gerbang memasuki Kabupaten Pesisir Selatan dari Padang (Foto: twitter anakanakminang)
Padangkita.com—Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengalokasikan anggaran Rp300 juta dalam bentuk bantuan gizi buruk dan kurang gizi bagi 74 keluarga miskin di daerah itu untuk mata anggaran 2018.
“Total anggarannya Rp300 juta dengan bentuk batuan seperti ternak bebek dan bibit tanam dan lainnya. Target ini kita realisasikan berdasarkan hasil survei di lapangan dengan 74 keluarga kurang mampu yang telah dianggarkan tahun 2018,” sebut Plt Kadis Pangan Pesisir Selatan, Alfis Basyhir, Rabu (17/1/2018).
Menurutnya, penyerahaan bantuan penerima bantuan gizi buruk dan kurang gizi ini digandeng dengan program bedah rumah TP-PKK Pessel.
Sejauh ini, sepanjang 2017 lalu Dinas Pangan setempat telah merealisasikan bantuan gizi buruk dan kurang gizi kepada sebanyak 11 keluarga berupa bantuan ternak bebek yang telah digunakan.
“Sebab sesuai sinkron dengan program bedah rumah Ibu Ketua TP-PKK kita, jadi realisasi tahun 2018 ditambah menjadi 74 sesuai dengan anggaran yang kita usulkan,” jelasnya.
Menurutnya, peningkatan program bantuan gizi buruk dan kurang gizi di daerah itu, sesuai dengan visi-misi Bupati Pesisir Selatan guna mensejahterakan masyarakat dari ketersedian pangan. Ketika penyerahan bantuan diserahkan, maka secara bertahap solusi penderita gizi buruk dan kurang gizi bisa diatasi.
“Untuk gizi buruk dan kurang gizi ini, kita sinkronkan dengan data dari dinas kesehatan. Kalau masyarakat bisa dengan serius mengelola bantuan ini, pasti akan bermanfaat terutama untuk Pangan sendiri,” kata Alfis.
Lebih lanjut, ia menuturkan selain memprioritaskan penerima bantuan gizi buruk dan kurang gizi, pihaknya juga mengawasi ketersedian pangan sepanjang 2018, di antaranya dengan mencadangkan stok pangan 40,5 ton beras dengan surplus hasil pangan 2017.
“Kebutuhan pangan di daerah kita selama ini sangat cukup. Jadi sesuai dengan surplus hasil pangan 2017, stok cadangan kita disediakan 40,5 ton beras untuk mengatasi gagal panen dan persediaan korban bencana alam,” katanya.