Padang, Padangkita.com – Semen Padang FC tengah berada di ambang batas eksistensi di panggung tertinggi sepak bola nasional, BRI Liga 1 2024/25. Musim mereka akan ditentukan dalam tiga laga sisa yang akan dilakoni.
Menariknya, klub berjulukan Kabau Sirah itu dihadapkan pada tantangan unik, mereka akan menghadapi klub-klub dari Jawa Timur dalam serangkaian pertandingan penentuan. Duel-duel ini bak babak final, menguji daya tahan tim kebanggaan Ranah Minang itu melawan satu kekuatan regional.
Saat ini, Semen Padang berada di jurang degradasi, menduduki posisi ke-16 klasemen sementara dengan 31 poin. Bruno Gomes dkk. memiliki poin sama, namun kalah head to head dari PS Barito Putera yang berada satu strip di atas zona merah.
Meski di posisi sulit, Semen Padang baru saja meraih tiga kemenangan beruntun yang tentunya memberi kepercayaan diri baru bagi tim jelang laga-laga krusial ini. Pelatih Eduardo Almeida melihat momentum positif ini sebagai modal penting.
Pertarungan hidup mati Semen Padang akan diawali dengan bertandang ke markas Persebaya Surabaya pada 11 Mei 2025. Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Kabau Sirah memiliki catatan menarik: dalam sejarah tiga pertemuan di era Liga 1, kedua tim selalu bermain imbang. Statistik itu memberi sedikit harapan, namun tekanan tetap besar.
Persebaya sendiri kini bersaing untuk finis sebagai runner-up dan dipastikan tak akan memberikan ruang bagi Semen Padang untuk bernapas demi meraih poin di kandang.
Setelah dari Surabaya, Semen Padang akan kembali ke rumah dan menjamu Persik Kediri pada 18 Mei 2025. Pertemuan terakhir kedua tim di BRI Liga 1 berakhir dengan kekalahan 1-3 bagi Semen Padang (21/12/2024), yang tentunya masih membekas dan menjadi motivasi untuk membalas.
Persik saat ini berada di posisi ke-12 dengan 37 poin. Klub berjulukan Macan Putih itu belum sepenuhnya aman dari ancaman degradasi dan pasti akan bermain maksimal demi menjauh dari papan bawah.
Ujian terakhir Semen Padang akan datang pada laga pamungkas BRI Liga 1 2024/25, saat bertamu ke kandang Arema FC pada 25 Mei 2025. Statistik mencatat, dalam lima pertemuan terakhir Arema lebih dominan dengan empat kemenangan, menunjukkan rekor yang kurang menguntungkan bagi Kabau Sirah.
Arema juga sedang mengincar zona aman di papan tengah karena saat ini ada di posisi sembilan dengan jumlah 46 poin. Situasi itu membuat laga nanti dipastikan berlangsung sengit, karena kedua tim punya kepentingan meraih poin.
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, menyadari betul tiga laga sisa akan menjadi final tanpa jeda buat timnya. Namun, tiga kemenangan beruntun yang baru saja diraih memberi kepercayaan diri baru.
"Kami akan coba pertahankan performa ini, bahkan meningkatkannya untuk tiga laga terakhir," ucap pelatih berpaspor Portugal itu. "Target kami jelas, tetap bertahan di BRI Liga 1," tegas Almeida.
Kini, Semen Padang tak punya pilihan lain. Tiga laga sisa bermakna tiga rintangan berat dari wakil Jawa Timur. Hanya kemenangan demi kemenangan yang bisa menjaga mereka tetap hidup untuk melanjutkan petualangan di panggung tertinggi sepak bola nasional musim depan.
Baca Juga: Preview BRI Liga 1: Persebaya Vs Semen Padang, Duel Ambisi Kontra Ancaman Degradasi
Berikut Jadwal Penentu Nasib Semen Padang di BRI Liga 1:
* Pekan ke-32 - Persebaya Surabaya Vs Semen Padang (11/5/2025)
* Pekan ke-33 - Semen Padang Vs Persik Kediri (18/5/2025)
* Pekan ke-34 - Arema FC Vs Semen Padang (25/5/2025). [*/hdp]