Pertanian Masuk Sekolah: Menanamkan Jiwa Petani Sejak Dini untuk Masa Depan Dharmasraya

Pertanian Masuk Sekolah: Menanamkan Jiwa Petani Sejak Dini untuk Masa Depan Dharmasraya

Sejumlah siswa Sekolah Dasar di Dharmasraya asik bercocok tanam. Dengan menanamkan jiwa agripreneur sejak dini, diharapkan anak-anak ini akan menjadi motor penggerak kemajuan sektor pertanian di masa depan. [Foto: dok Dinas Pertanian Dharmasraya]

Pulau Punjung, Padangkita.com - Regenerasi petani menjadi salah satu kunci utama dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia.

Menghadapi kekhawatiran akan minimnya minat generasi muda terhadap dunia pertanian, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya meluncurkan program inovatif bernama "Pertanian Masuk Sekolah" (Peti Mas).

Di era modernisasi ini, banyak anak muda yang lebih tertarik dengan profesi seperti youtuber, influencer, dan lain sebagainya.

Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada masa depan sektor pertanian, terutama di Kabupaten Dharmasraya yang notabene perekonomian masyarakatnya bergantung pada sektor ini.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman menjelaskan, Peti Mas hadir sebagai solusi untuk menumbuhkan minat dan kecintaan anak-anak terhadap dunia pertanian sejak dini.

Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi petani muda yang produktif dan inovatif di masa depan.

Tahun 2035, Indonesia akan mengalami puncak pertama Bonus Demografi. Artinya, Indonesia harus mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas untuk memanfaatkan bonus ini.

"Peti Mas menjadi salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi Bonus Demografi. Dengan menanamkan jiwa agripreneur sejak dini, diharapkan anak-anak ini akan menjadi motor penggerak kemajuan sektor pertanian di masa depan," ujarnya, Selasa (7/5/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, kabupaten Dharmasraya memiliki 167 SD dan 40 SMP yang tersebar di seluruh wilayah. Program Peti Mas diimplementasikan di sekolah-sekolah tersebut dengan melibatkan pihak sekolah dan para pelajar.

"Anak-anak diajak untuk membudidayakan tanaman hortikultura di pekarangan sekolah menggunakan barang bekas seperti botol atau gelas plastik," sambungnya.

Dinas Pertanian memberikan bantuan bibit dan pendampingan budidaya. Penggunaan barang bekas selain ramah lingkungan juga menanamkan prinsip bahwa bercocok tanam tidak harus mengeluarkan modal yang besar.

Hasil panen dari program ini dapat dijual di Bazar Sekolah maupun dikonsumsi oleh keluarga.

"Program Peti Mas memberikan banyak manfaat bagi para pelajar, antara lain: Meningkatkan minat konsumsi sayur dan buah, Meningkatkan pengetahuan mengenai teknik budidaya tanaman hortikultura, Meningkatkan kemampuan berwirausaha, Menumbuhkan jiwa agripreneur, Mendukung program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kabupaten Dharmasraya," paparnya.

Program Peti Mas sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran intrakurikuler yang beragam.

"Dengan memperkenalkan pertanian kepada peserta didik, mereka dapat mendalami konsep dan menguatkan kompetensi mereka sesuai dengan minat dan bakat mereka," terangnya.

Dinas Pertanian menjadikan 2 Sekolah sebagai pilot project dari Inovasi ini, yakni SD N 17 Sitiung dan SDN 15 Sitiung.

Setelah lebih dari 6 bulan melaksanakan program ini, para siswa merasakan banyak manfaat, seperti peningkatan minat konsumsi sayur dan buah, peningkatan pengetahuan mengenai teknik budidaya tanaman hortikultura, dan peningkatan kemampuan enterprenuer.

Program Peti Mas merupakan langkah maju dalam upaya regenerasi petani di Kabupaten Dharmasraya.

Baca Juga: Pemprov Sumbar - FIELD Kerja Sama, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Pentingnya Pertanian Ramah Lingkungan

"Dengan menumbuhkan minat dan kecintaan anak-anak terhadap dunia pertanian sejak dini, diharapkan program ini dapat melahirkan generasi petani muda yang produktif dan inovatif, sehingga mampu membawa sektor pertanian Dharmasraya ke level yang lebih tinggi," pungkasnya. [*/hdp]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

13.604 Ha Lahan Terancam, Kementerian PU Sigap Tangani DI Batang Anai Terdampak Longsor
13.604 Ha Lahan Terancam, Kementerian PU Sigap Tangani DI Batang Anai Terdampak Longsor
Tinjau Lokasi Bencana, Sekdaprov Sumbar Serahkan Bantuan untuk Warga Malalo
Tinjau Lokasi Bencana, Sekdaprov Sumbar Serahkan Bantuan untuk Warga Malalo
Tinjau Lokasi Banjir Pesisir Selatan, Rektor Unand Pastikan Mahasiswa Terdampak Dapat Keringanan UKT
Tinjau Lokasi Banjir Pesisir Selatan, Rektor Unand Pastikan Mahasiswa Terdampak Dapat Keringanan UKT
Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan Rp1,15 Miliar dari Pemprov Kepri untuk Korban Banjir Bandang
Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan Rp1,15 Miliar dari Pemprov Kepri untuk Korban Banjir Bandang
Mesin Penjernih Air Bantuan UNDIP Mampu Penuhi Kebutuhan  5.000 Orang Per Hari
Mesin Penjernih Air Bantuan UNDIP Mampu Penuhi Kebutuhan 5.000 Orang Per Hari
Cegah Banjir Susulan, Dinas PUPR Padang Kebut Normalisasi Sungai dan Irigasi di Titik Kritis
Cegah Banjir Susulan, Dinas PUPR Padang Kebut Normalisasi Sungai dan Irigasi di Titik Kritis