Padang, Padangkita.com - PT. Pertamina memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) aman hingga Lebaran Idul Fitri 1443 H mendatang.
Pihak Pertamina memprakirakan memang bakal terjadi lonjakan konsumsi BBM selama Idul Fitri nanti, hal ini dipicu pembukaan kembali larangan mudik Idul Fitri yang sebelumnya dibatasi pemerintah dua tahun belakangan.
"Akan terjadi lonjakan arus mudik, hal ini dipicu hampir 2 tahun pembatasan mudik yang dilakukan pemerintah. Khusus Sumbagut stok (BBM) cukup banyak," ungkap Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT. Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, Minggu (17/4/2022).
Diketahui, Sumbagut yang meliputi provinsi Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara dan Aceh. Daerah ini juga merupakan gerbang utama Indonesia bagian barat.
Agustiawan menjelaskan, supply untuk semua jenis BBM di wilayah Sumbagut masih terkendali. Dia mencontohkan, untuk wilayah Sumbar stok pertalite aman untuk 5 hari kedepan. Sedangkan untuk solar, Turbo dan Dexlite aman hingga 8 hari kedepan. Sementara pertamax bahkan aman hingga 40 hari kedepan.
Untuk wilayah Sumbar terang dia lagi, kouta konsumsi BBM mencapai 1.123 kilo liter (Kl) per hari. Kuota tersebut telah ditambah sekitar 30 persen, sehingga yang disalurkan mencapai 1.448 Kl per hari.
"Kuota tambahan ini diambilkan dari kuota bulan berikutnya, ini agar tidak terjadi lagi antrean di SPBU," ujar dia.
Sidak ke sejumlah SPBU di lintas Padang Pekanbaru - Padang, Pihak Pertamina mengklaim, terpantau tidak ada antrean. Untuk Penambahan suplai biosolar 10 persen dari rata-rata harian. .
"Memang di lintas timur (Sumbagut) ada sejumlah antrean. Sementara untuk wilayah Sumbar hampir tak ada antrean. Khusus untuk Padang bahkan kuota ditambah 30 persen.
Untuk mengawal pendistribusian, Pertamina telah membentuk satgas sejak 11 April hingga +7 lebaran. Satgas ini memastikan stok distribusi BBM hingga sampai ke masyarakat.
Baca Juga: Pemerintah RI Usul Harga Pertalite dan Solar Naik, Pertalite Naik jadi Rp9.500
"Kalau masih ada antrean itu stoknya kemana. Perlu kita bertanya masalahnya dimana," tutup dia. [isr]