Pergerakan Harga Mata Uang Asing dalam "Time of Crisis"

Berita Ekonomi: Forex

Ilustrasi. [Foto: Ist]

Padangkita.com - Hingga saat ini pandemi Covid-19 belum membuat sebagian besar anggota EMEs (Emerging-market Economies) mempengaruhi pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat, kecuali Cina dan Iran. Meski demikian, resesi global yang telah terjadi dalam beberapa minggu ini telah menyebar dan meluas sehingga mengakibatkan kemunduran substansial indikator makro ekonomi dan keuangan EME.

Meski begitu, dunia trading cukup mengalami gejolak saat periode pertama di tahun 2020. Kekacauan ini terjadi akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kepanikan dan malapetaka di seluruh negara. Lalu, bagaimana dampak Time of Crisis terhadap perubahan pasar forex (foreign exchange) atau pertukaran mata uang asing? Lanjutkan membaca tentang forex

Perekonomian di seluruh dunia sedang terpuruk dan terancam pada risiko yang besar akibat jatuhnya pasar perdagangan karena penyebaran Covid-19. Yen semakin menguat dan kembali pada posisi aman semenjak keberhasilan Jepang dalam mengendalikan pandemi. Sementara dolar Australia sedang mencapai level terendahnya dalam 17 tahun dengan nilai 0,59215 sen dan Kiwi juga telah mengalami keterpurukan yang sama dalam 11 tahun dengan nilai 0,5850 sen. Pasar trading mengalami likuiditas yang terdepresi bagi hampir semua pemegang uang tunai dan akhirnya mendorong naik nilai dolar.

Mengapa Covid-19 Dapat Mempengaruhi Pasar Forex?

Pandemi ini membuat banyak pemerintah melakukan lockdown paksa pada negaranya. Diawali oleh China dan kemudian negara-negara barat seperti Italia, Spanyol dan lainnya. Dengan diberlakukannya lockdown, membuat perusahaan besar seperti Apple, Tesla, Samsung dan Microsoft menutup semua pabriknya di China. Peristiwa ini menyebabkan deselerasi GDP dan bahkan resesi.

Ekonomi yang melambat tentu juga melemahkan mata uang suatu negara. Bagaimanapun juga, krisis global yang terjadi telah membuat sebagian besar perekonomian dunia terkena dampaknya termasuk pasar forex.

Pandemi ini memberikan dampak yang besar pada pasar valas dan sangat mempengaruhi mata uang tertentu, juga membuat kenaikan tingkat volatilitas. Khususnya negara-negara yang sering menjadi pemberitaan mengenai dampak Covid-19 pada wilayahnya, akan mengalami kenaikan volatilitas yang lebih tinggi.

Konsekuensi Covid-19 Terhadap Pasar Forex

Untuk menentukan bagaimana konsekuensi yang dihadapi perdagangan forex, Anda dapat melihatnya dari bagaimana pasar saham bisa bertahan. Pasar saham merupakan tolak ukur yang sangat baik dari kegiatan ekonomi. Valas akan mengikuti perkembangan dari masing-masing negara. Jadi, melihat efek pandemi ini pada pasar saham memungkinkan Anda untuk mengetahui sejauh mana pasar forex akan terpengaruh.

Anda dapat melihat dampak Covid-19 pada pasar saham semenjak pandemi ini merebak di berbagai negara barat. Sebagai contoh, Anda dapat menilai dari 3 Februari sebagai titik awal untuk melihat kinerja pasar saham. Pada hari itu, dilaporkan terdapat 426 kematian dan lebih dari 20.000 jiwa tertular di seluruh dunia.

Pada tanggal 17 Februari, dilaporkan bahwa perubahan nilai S&P menurun -1.35% dan MSCI -1.18%. Pasar saham tetap dapat bertahan pada minggu tersebut, namun kemudian FTSE kacau di tanggal 24 Februari dengan S&P -11.62% dan MSCI -10.89%. Ini mungkin karena saham adalah aset yang paling berisiko. Pada pasar valas pun hampir sama, dampak pandemi ini tidak dapat dihindari mengingat tekanan yang sedang terjadi pada semua pasar terbuka.

Pasar saham sedang dalam gejolak karena pandemi ini membatasi seluruh kegiatan ekonomi hampir di seluruh dunia. Ini adalah hal yang masuk akal karena ketika terjadi pembatasan gerakan dalam suatu wilayah geografis yang besar, maka peristiwa dengan massa besar akan ditutup sehingga mempengaruhi pergerakan ekonomi makro.

Ketakutan yang terjadi di seluruh belahan dunia mendorong massa di pasar forex untuk mengambil tindakan yang sama dalam strategi perdagangan.

Para investor tidak ingin mengambil risiko yang besar. Terlebih pada saat terjadinya bahaya atau ancaman, investor biasanya akan beralih ke aset yang tidak terlalu berisiko. Mereka cenderung beralih ke obligasi daripada bermain di pasar saham pada saat seperti ini.

Namun, dampak Covid-19 di pasar forex tidak selalu negatif bagi dolar AS. Dolar justru mendapat banyak manfaat dari pandemi ini. Tentu saja ini merupakan salah satu efek dari banyaknya tajuk berita tentang banyaknya penularan dan kematian pada mata uang lawan seperti peso sehingga banyak investor yang keluar dari mata uang tersebut dan beralih ke dolar. Disaat seperti ini, mengetahui bagaimana strategi berdagang EuroDollar bisa sangat menguntungkan karena pasangan mata uang ini mewakili 43% dari indeks dolar. [*/afp]


Baca berita Ekonomi terbaru hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Laba Semen Indonesia
Laba Bersih Semen Indonesia Meningkat di Tengah Pandemi Berkat Efisiensi
Berita Ekonomi Terbaru
Dampak Covid-19 pada Trafik Berbagai Situs
Berita terbaru: Stabilisasi Ekonomi BI: Virus Corona
Stabilisasi Ekonomi oleh BI di Tengah Ancaman Corona
Xiaomi Hadirkan Potongan Harga hingga Rp800 Ribu, Berlaku hingga 30 April 2024
Xiaomi Hadirkan Potongan Harga hingga Rp800 Ribu, Berlaku hingga 30 April 2024
Beras dan Cabai Merah Langganan Penyumbang Inflasi Sumbar, Waspadai Cuaca Ekstrem
Beras dan Cabai Merah Langganan Penyumbang Inflasi Sumbar, Waspadai Cuaca Ekstrem
Promo Idulfitri 1445 H Bank Nagari Berlanjut, ‘Cashback’ Tersedia Rp300 Juta
Promo Idulfitri 1445 H Bank Nagari Berlanjut, ‘Cashback’ Tersedia Rp300 Juta