Padangkita.com - Lebih dari 200 ilmuwan dari seluruh dunia meyakini virus Corona atau Covid-19 dapat menyebar melalui udara. Mereka percaya patogen bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu bisa menular lewat partikel mikroskopis (aerosol) yang melayang di udara dan menyebar hingga beberapa meter.
Ilmuwan tersebut meyakini Covid-19 yang menyebar lewat udara merupakan penyebaran super, dicontohkan, kasus infeksi pengunjung di sebuah restoran di Cina meski sudah duduk di meja terpisah.
"Kami 100 persen yakin tentang ini," kata Lidia Morawska, seorang profesor ilmu atmosfer dan teknik lingkungan di Queensland University of Technology di Brisbane dikutip The New Daily, Minggu (5/7/2020).
Para ilmuwan yang berasal dari 32 negara di dunia itu kemudian mengirim surat terbuka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperbarui pedoman pencegahan Covid-19.
Mereka mengklaim WHO telah gagal mengeluarkan peringatan yang tepat terkait risiko penularan Covid-19 dan mendesak untuk segera diperbarui.
Desakan dari para ilmuan itu muncul setelah WHO melaprokan rekor peningkatan infeksi virus Corona mencapai 212.326 dalam 24 jam. Peningkatan terbesar berasal dari Amerika Serikat, Brasil, dan India.
Sebanyak 239 peneliti menandatangani petisi, mereka berpendapat pedoman WHO mengabaikan bukti yang berkembang di mana penularan jenis ketiga, yaitu penularan lewat udara, memainkan peran penting dalam infeksi Covid-19.
Baca juga: Lilac Al Safa, Rektor Wanita Pertama di Arab Saudi
Lidia Morawska menyebut surat terbuka itu akan disusul dengan penerbitan jurnal ilmiah yang diharapkan bisa dipublikasikan pekan depan.
Menanggapi surat terbuka tersebut, seorang ahli WHO terkemuka dalam pencegahan dan pengendalian infeksi, Dr Benedetta Allegranzi menyebut bukti dari para ilmuan baru sebatas percobaan laboratorium, belum sampai ke medan sesungguhnya.
“Kami menghargai dan menghormati pendapat dan kontribusi mereka dalam debat ini,” tulis Dr Allegranzi.
Sebelumnya, WHO menyebut hanya ada dua jenis penularan Covid-19 yaitu pertama, menghirup tetesan droplet dari pasien Covid-19 di sekitar.
Kemudian kedua, menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi dibarengi dengan sentuhan ke bagian mata, hidung dan mulut.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu sebelumnya juga sempat mengakui Covid-19 dapat ditularkan melalui aerosol.
Namun mereka mengatakan itu hanya terjadi selama prosedur medis seperti intubasi yang dapat memuntahkan partikel mikroskopis dalam jumlah besar. [*/try]