Padangkita.com - Percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan dijadikan contoh dalam pembangunan kawasan wisata bagi seluruh provinsi di Indonesia.
Kepala Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Sumatera Barat (Sumbar) Hansastri, mengatakan sekitar 33 kepala Badan (bappeda) se Indonesia yang mengadakan tinjauan lapangan ke Pessel akan menyusun perencanaan pembangunan tersebut.
"Semua yang datang sekarang ini kan kepala Bapeda seluruh Indonesia. Tugasnya menyusun perencanaan pembangunan. Dan Mandeh kita jadikan sebagai percontohan dalam membangun sebuah kawasan wisata," katanya dikutip dari humas, Senin (19/02/2018).
Selain itu, kunjungan lapangan oleh 33 Kepala Bapeda se Indonesian tersebut, juga merupakan ajang promosi wisata Sumbar kepada seluruh daerah di Indonesia.
Menurutnya, pemerintah daerah dan pusat akan terus memacu pembangunan pengembangan di KWT Mandeh itu. Untuk kelanjutan pembangunan jalan dikawasan tersebut, tahun 2018 ini pemerintah telah menggarkan biaya senilai Rp 80 miliar. Dengan berkesenambungan pembangunan jalan tersebut, KWT Mandeh akan cepat berkembang nantinya.
Kepala Bapeda Pessel Yoski menyebutkan, terkait percepatan pembangunan dikawasan tersebut dikarenakan sudah adanya pola ruang kawasan Mandeh. Baik itu kawasan wisata masal maupun kawasan ekonomi khusus (KEK). Selanjutnya titik central poin yang bisa dijadikan pengembangan wisata khusus.
Dengan mengacu pada titik ruang tersebut, berbagai kebijakan pemerintah maupun investor bisa masuk. Prinsipnya, RTDR yang difasilitasi Dinas PU Kabupaten, karena Mandeh adalah merupakan pembangunan yang mencakup dua wilayah kabupaten dan kota, maka provinsi sekarang sedang menyiapkan RTDR rening regulasion.