Padangkita.com - Bandara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai, menjadi solusi ideal bagi daerah yang mengapung di Samudera Hindia tersebut untuk gampang diakses. Sayang, bandara yang berada di Pulau Sipora tersebut, kondisinya memprihatinkan.
Saat ini penerbangan Rokot - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman, Sumatra Barat, baru ada 3 kali dalam seminggu dengan pesawat antar pulau dengan kapasitas penumpang 12 orang.
Penerbangan akan berjalan normal bila cuaca tidak memburuk. Namun Mentawai merupakan wilayah yang memiliki anomali cuaca cukup tinggi, sehingga seringkali menganggu penerbangan di Rokot.
Maka itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat serta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai minta pengembangan Rokot segera tuntas.
Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan ke Bandaro Rokot akan dikembangkan dengan tambahan lahan 56 ha.
Menurutnya, hal ini berkaitan dengan memaksimalkan pelayanan transpostasi udara, agar mudah dikunjungi secara cepat dan aman dalam meningkatkan kunjungan wisata dan jasa perdagangan di Sipora, Mentawai.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyampaikan, pengembangan badara Rokot merupakan sebuah upaya Mentawai lebih terbuka untuk dikunjungi banyak orang.
Menurutnya, dari perkembangan yang ada minat orang ke Mentawai semakin tinggi seiring peningkatan produktifitas Kabupaten Mentawai yang semakin maju.
"Tentu pengembangan bandara Rokot menjadi priotitas dalam mewujukan Kota Tua Pejat sebagai ibukota Kabupaten Mentawai, sekaligus pusat penyelenggara pemerintahan di daerah ini," jelas Nasrul, Kamis (22/3).
"Kita amat mendukung dan mendorong pembangunan ini, untuk menyongsong kemajuan pembangunan Mentawai masa datang yang lebih baik," sambungnya.