Padangkita.com - Jutaan orang diperkirakan bisa menjadi korban virus corona kalau virus tersebut masuk ke skala pandemi. Dari hasil simulasi yang coba diuji dan dijalankan oleh seorang ilmuan di John Hopkins Center for Health Security, Eric Toner menyatakan korban tewas akibat virus corona bisa mencapai 65 juta orang dalam kurun waktu 18 bulan.
Ilmuan tersebut mengatakan tidak terkejut dengan hal tersebut. Menurutnya, ia telah melakukan simulasi pandemi global tiga bulan sebelum virus corona yang mewabah di Wuhan, China pada awal Januari lalu.
Dirinya menjelaskan virus corona ini dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi tubuh untuk bekerja. Hal ini dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian.
"Saya sudah lama berpikir bahwa virus yang paling mungkin menyebabkan pandemi baru adalah virus Corona," kata Toner.
Virus corona dikabarkan menyebar dengan cepat kesejumlah negara seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan dan beberapa negara lainnya. Meski demikian virus tersebut belum masuk kategori pandemi.
Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Ombudsman: Kaji Ulang Investasi China
Informasi terbaru mengenai perkembangan virus tersebut yakni, korban meninggal dunia meningkat menjadi 56 orang sedangkan yang terinfeksi mendekati 2.000 orang hingga pada Minggu (26/01/2020).
"Kami belum tahu seberapa menularnya. Kami tahu bahwa itu sedang menyebar dari orang ke orang, tetapi kami tidak tahu sampai sejauh mana," kata Toner.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="30240" boxed="true" boxed_shadow="true"]
China sendiri telah menetapkan status darurat terhadap wabah virus Corona. Sementara, WHO dan negara-negara di dunia masih meneliti lebih lanjut penyebaran virus yang disebut-sebut mirip SARS ini.
"Kesan pertama awal adalah bahwa Corona secara signifikan lebih ringan daripada SARS. Jadi itu menenteramkan. Di sisi lain, Corona mungkin lebih mudah ditransmisikan daripada SARS," ujar Toner.
Baca juga: Khawatir Virus Corona, GNPF Ulama Minta Wisatawan China Tidak Keluar Hotel
Dilansir dari The Blaze, langkah mitigasi yang harus dilakukan untuk menghadapi virus Corona adalah dengan menciptakan vaksin. Toner mengatakan, ilmuwan perlu bergerak cepat membuat vaksin, yang saat ini sedang dikembangkan.
"Jika kita bisa membuatnya sehingga kita bisa memiliki vaksin dalam beberapa bulan, bukan tahun atau dekade, itu akan menjadi pengubah," katanya. (*/pk-02)