Kurau Barat, Padangkita.com – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah oase spiritual telah hadir di Kurau Barat, Bangka Tengah.
Masjid Nur'aini, dengan arsitektur yang memukau dan makna yang mendalam, menjadi bukti nyata akan keindahan Islam dan kepedulian seorang individu terhadap masyarakat.
Dibangun di atas lahan seluas 2.361 m² dengan luas bangunan mencapai 970 m², Masjid Nur'aini berdiri kokoh dengan desain yang menggabungkan unsur modern dan klasik.
Dominasi warna putih pada eksterior memberikan kesan suci dan bersih, sementara interiornya dihiasi kaligrafi indah khas Maroko yang memancarkan keindahan spiritual.
"Masjid ini adalah buah hati saya. Saya berharap masjid ini dapat menjadi tempat beribadah yang nyaman bagi umat dan menjadi pusat kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Nur'aini Soeprapto Soeparno, pendiri TIKI dan JNE lewat keterangan tertulis, Senin (7/10/2024).
Pembangunan Masjid Nur'aini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual bagi Hj. Nur'aini.
Sebagai anak daerah, beliau merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat Bangka Belitung.
"Saya ingin berbagi rezeki dengan masyarakat yang telah banyak memberikan saya kenangan indah," ungkapnya.
Raul Renanda Amrul, arsitek yang merancang Masjid Nur'aini, mengungkapkan bahwa desain masjid ini terinspirasi dari keinginan untuk menciptakan ruang yang sakral dan menenangkan.
"Kami ingin menciptakan suasana yang membuat setiap pengunjung merasa dekat dengan Sang Pencipta," ujar Raul.
Penggunaan lampu chandelier dari Boyolali semakin mempercantik interior masjid. Cahaya lembut yang dipancarkannya menciptakan suasana yang khusyuk dan damai.
Peresmian Masjid Nur'aini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat sekitar.
Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Sugito, dalam sambutannya mengapresiasi kontribusi Hj. Nur'aini dalam pembangunan daerah.
"Masjid ini tidak hanya menjadi simbol ketaqwaan, tetapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat yang positif," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto mengungkapkan bahwa masjid-masjid Nur’aini adalah bentuk komitmen keluarganya untuk memberi kembali kepada masyarakat Bangka Belitung, yang selalu dianggap sebagai rumah.
"Kami memahami pentingnya tempat ibadah bagi kehidupan sosial dan spiritual. Sesuai dengan filosofi yang ditanamkan oleh Almarhum Bapak Soeprapto Soeparno, yakni Berbagi, Memberi, dan Menyantuni, yang sampai dengan saat ini, filosofi tersebut masih dijalankan oleh perusahaan, " ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya masjid ini dapat memperkuat silaturahmi dan mendukung berbagai aktivitas keagamaan. Semoga masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami percaya bahwa tujuan bisnis dan sosial harus selalu berjalan seiring, sebagaimana telah menjadi komitmen yang diwariskan oleh pendiri TIKI sejak awal berdirinya perusahaan ini. Nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab sosial yang dijunjung tinggi akan terus kami jaga dan laksanakan lintas generasi," pungkasnya.
Setiap detail dalam Masjid Nur'aini memiliki makna yang mendalam. Kaligrafi yang menghiasi dinding-dinding masjid mengandung ayat-ayat suci Al-Quran yang memberikan inspirasi dan motivasi. Sementara itu, pemilihan warna dan material bangunan juga memiliki filosofi tersendiri.
Baca Juga: Masjid Taqwa Turawan yang Megah Telan Rp5,4 Miliar, Diresmikan Gubernur Sumbar Hari Ini
Dengan diresmikannya Masjid Nur'aini, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat berkumpul, belajar, dan berbagi. [*/hdp]
