Simpang Ampek, Padangkita.com - Menderita tumor di wajah, Jawahir, 53 tahun, warga Jorong Kasik Putih, Nagari Sungai Aua, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) hanya bisa pasrah menahan rasa sakit.
Ia tak memiliki biaya untuk menjalani pengobatan dan perawatan yang layak.
Jawahir adalah istri dari M. Dulis, 54 tahun. Mereka memiliki empat orang anak yakni Irawati, 36 tahun, Nasril Bakri, 35 tahun, Niurhalaliyah, 31 tahun, dan Saiful Ikhwan, 17 tahun.
M. Dulis hanya bekerja sebagai petani dan buruh lepas harian. Penghasilannya kadang tak menentu, namun yang pasti selalu jauh dari kata cukup.
Dirinya pun mengaku tak mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), namun pernah mendapatkan bantuan beras miskin (raskin).
Ia mengatakan penyakit yang diderita istrinya tersebut bermula karena luka di wajahnya yang disebabkan terkena kepingan kayu ketika membelah kayu.
Setelah kejadian tersebut wajah istrinya mengalami gatal-gatal, membengkak dan semakin membesar.
"Pernah kami bawa berobat ke Puskesmas Sungai Aur dan karena tidak bisa ditangani di Puskesmas maka dirujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat. Dari sana di rujuk ke RSUP M. Djamil Padang untuk dilakukan operasi kulit di wajahnya," kata M. Dulis.
Operasi kulit di wajah Jawahir pun dilakukan. Tiga kali operasi dilakukan dengan mengambil daging dari paha dan di tempel di wajah.
"Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2010 hingga 2017 yang lalu dan saat sekarang terhenti dikarenakan kami tidak sanggup membayar BPJS Mandiri. Dulu kami termasuk penerima BPJS keluarga miskin, namun sekarang tidak terdaftar lagi," sebutnya saat dikunjungi Ketua TP. PKK Pasbar, Sifrowati Yulianto, Sabtu (14/3/2020).
Ia menambahkan bahwa sakit yang diderita istrinya ini semakin parah pada dua tahun belakangan.
Sifrowati Yulianto mengaku sedih dan terharu melihat kondisi Jawahir. Menurutnya hal ini harus menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat untuk membantu warga yang membutuhkan bantuannya.
"Ketika melihat wajah Ibu Jawahir, hati ini menangis rasanya berapa beban sakit yang ibu merasakan sampai mata sebelah kanan tidak lagi bisa melihat," ujar Sifrowati
Kepala Puskesmas Sungai Aur, Bidan Jorong, serta Kepala Jorong yang hadir pada kesempatan itu diminta oleh Sifrowati Yulianto untuk mengurus administrasi agar Jawahir dapat memperoleh bantuan pembayaran BPJS.
Hal ini agar yang bersangkutan bisa mendapatkan bantuan yang nantinya dapat diajukan ke Dinas Sosial, Baznaz, dan instansi terkait lainnya.
"Saya selaku Ketua TP PKK Pasbar sekaligus mewakili Pemerintah Daerah ikut prihatin dan peduli atas penyakit yang diderita Ibu Jawahir ini. Semoga bantuan yang akan datang baik itu dari Pemda melalui Dinas sosial, Baznas ataupun dari rekan LSM lainnya semoga bisa sedikit membantu berjalannya operasi Ibu Jawahir nantinya," pungkas Sifrowati mengakhiri. [rom]