Padang, Padangkita.com - Kasubdit Pencegahan dan Penegakan Hukum DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub), John Ferry menyampaikan, bahwa pencurian rel kereta api masih marak di Sumatra Barat (Sumbar).
Itulah sebabnya, pihaknya berharap adanya komitmen pemerintah daerah dalam menjaga aset kereta api di Sumbar, agar ke depan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Persoalan pencurian aset kereta api tersebut diungkapkan John, ketika berkunjungi ke Kota Padang Panjang untuk menjalin komitmen bersama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pemko Padang Panjang.
"Sesuai dengan arahan Dirjen kami diminta untuk melakukan komitmen bersama dengan kabupaten/kota yang ada di Sumatra Barat termasuk Kota Padang Panjang. Komitmen ini guna menjaga aset perkeretaapian yang merupakan aset negara dan juga pemanfatan lahan kereta api yang mungkin saat ini belum termanfaatkan," ungkap John, dikutip Rabu (7/6/203).
Bersama John Ferry juga ikut Perwakilan Balai Teknis Perkeretaapian Kelas II Padang. Rombongan dari DJKA ini diterima Sekdako Padang Panjang, Sonny Budaya Putra didampingi Asisten II, Ewasoska dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Arkes Refagus, di Ruang VIP Balai Kota.
Pada kesempatan itu, John mengungkapkan beberapa kendala yang dialami DJKA dalam upaya peningkatan perekonomian melalui sektor transportasi kereta api. Salah satunya, maraknya pencurian rel yang merupakan aset negara di beberapa titik di Sumatra Barat (Sumbar).
Oleh sebab itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Pemko Padang Panjang yang sudah memberi ruang untuk bisa mendiskusikan komitmen menjaga aset kereta api, dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama.
Sementara itu, Sekdako Sonny menyambut baik komitmen yang diharapkan DJKA. Sebab, kata dia, kereta api menjadi solusi dalam mengatasi persoalan transportasi di Sumbar dalam jangka panjang.
"Namun untuk Padang Panjang saat ini lebih dominan mejaga bagaimana aset-aset perkerataapian bisa terus terpelihara. Karena untuk jalur ada tetapi belum aktif sampai saat ini," kata Sonny.
Selain itu, Sonny berharap dengan adanya komitmen Pemko Padang Panjang dan DJKA, bisa membantu menjaga dan menjamin aset negara. Kemudian, bisa mewujutkan kerja sama lain dalam pemanfaatan kawasan kereta api, khususnya di Padang Panjang.
Baca juga: Kereta Api Sibinuang Resmi Berganti Nama dan Perubahan Relasi
Diketahui, di Padang Panjang terdapat Stasiun Kereta Api yang sudah tidak aktif. Pemko Padang Panjang telah berencana memanfaatkan aset stasiun tersebut menjadi destinasi wisata baru berupa musem pendidikan perkerataapian nasional. Sejauh ini master plan-nya telah ada, dan direncanakan mulai dibangun tahun 2024. [*/pkt]