Abrasi Pantai Padang terlihat semakin mengkhawatirkan. Rombongan Komisi VIII DPR RI upayakan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Pantai Padang
Padang, Padangkita.com - Rombongan Komisi VIII DPR RI meninjau dampak abrasi yang terjadi di pantai Padang, Jumat (28/2/2020).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Moekhlas Sidik mengatakan ia dan rombongan mengaku prihatin saat melihat secara langsung kondisi bibi pantai yang tergerus abrasi di Monumen Tugu Perdamaian Muaro Lasak.
Dirinya mengatakan berupaya membantu mencarikan solusi untuk segi penganggaran dana pembangunan infrastruktur dari APBN untuk mengatasi dan mencegah semakin meluasnya abrasi.
Baca juga: Cegah Abrasi Pantai Padang, Pemko Bahas Upaya Perbaikan
"Kita di Komisi VIII DPR RI akan berupaya membantu mencarikan solusi untuk segi penganggaran dari APBN nantinya. Apakah yang bisa dibangun dan dilakukan sehingga penggerusan dapat dikendalikan di sepanjang Pantai Padang ini," katanya.
Ia menyebut, untuk penanganan abrasi pihaknya akan mengupayakan dibangunnya infrastruktur dinding pembatas dan penahan ombak permanen nantinya.
Selain itu juga dibutuhkan infrastruktur alam berupa pohon penahan ombak seperti salah satunya pohon cemara udang.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan terima kasih kepada Komisi VIII DPR RI yang telah merespon informasi dan harapan yang disampaikan melalui BPBD dan Dinas PUPR Kota Padang.
Dirinya berharap Komisi VIII DPR RI bisa memperjuangkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Pantai Padang yang terdampak abrasi.
"Harapan kita, Komisi VIII DPR RI ini bisa memperjuangkan anggaran untuk pembuatan penahan ombak sepanjang 19 km dari Pantai Padang sampai Pantai Pasir Jambak dengan lama pengerjaan 7 tahun," sebut wawako.
Untuk sementara ini, Hendri pun menyebut Pemko Padang sangat mengharapkan dukungan pihak terkait untuk melakukan antisipasi sementara agar abrasi tidak mengancam keutuhan Tugu Merpati Perdamaian khususnya.
Abrasi Pantai Padang membua monumen Merpati Perdamaian yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2016 silam sedikit lagi akan ambruk. Kerusakan akibat abrasi itu sudah terjadi beberapa bulan terakhir. (*/abe)