Jakarta, Padangkita.com - Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso menyambut baik dan mendukung penuh Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA), dan peresmian penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Sebab, peluncuran aplikasi ini dinilai sebagai inovasi baru bentuk satu digitalisasi pengarsipan.
“Tentunya saya sebagai Ketua BURT menyambut baik Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip. Tentunya ini menjadi langkah maju dengan diluncurkannya aplikasi Srikandi ini, akan memangkas (penggunaan kertas) dalam hal surat-menyurat, korespondensi terhadap lembaga yang lain. Sehingga ini tidak lagi membutuhkan kurir, tidak membutuhkan kertas, tidak lagi membutuhkan mesin faks,” ujar ABS sapaan akrab Agung Budi Santoso, usai menghadiri agenda Pencanangan GNSTA dan launching aplikasi SRIKANDI, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Diketahui, aplikasi SRIKANDI merupakan aplikasi yang diluncurkan Pemerintah sebagai aplikasi umum bidang kearsipan yang dapat mendukung pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik.
Penerapan aplikasi SRIKANDI dalam setiap lingkungan Kementerian/Lembaga/Instansi pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan akuntabilitas dalam kearsipan serta menjadi memori kolektif bangsa karena pengelolaan informasi berbasis digital dapat terekam dengan baik dan memudahkan koordinasi antar pemerintah.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini juga menegaskan bahwa melakukan GNSTA ini untuk menjadi gerakan bersama di kesetjenan. Menurutnya yang dilakukan oleh GNSTA ini memudahkan di dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga lain dan kementerian-kementerian lain.
Untuk mendukung hal ini, ABS berharap ada storage khusus untuk arsip yang ada di DPR. Hal ini menurutnya guna memudahkan setiap AKD maupun publik dalam mengakses setiap arsip maupun produk politik yang dikeluarkan oleh DPR.
“Perlu juga satu storage yang cukup banyak, karena bisa dikatakan setiap hari DPR itu mengeluarkan satu produk politik dalam bentuk paling ringan adalah kesimpulan rapat, nah tentunya ini harus diarsipkan dengan baik agar benang merah kalau kita mencari runtutan dari mengapa timbul keputusan seperti ini itu kita bisa mencari, seperti apa dulu dibicarakannya, di mana, kapan, siapa yang bicara itu kita akan tahu semua,” ungkap Agung.
ABS juga mendorong penggunaan alat voice to take pada Bagian Risalah guna mempermudah dalam bidang kearsipan pada setiap keputusan politik atau kesimpulan rapat.
Baca juga: BKD DPR RI – Unika Kerja Sama dan Gelar FGD tentang Perubahan UU Perbukuan
“Apapun itu akan terpaket dalam satu bundel sehingga mudah untuk dicari. Tentunya risalah ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rapat, sehingga harus terdorong ya mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi kita sudah meninggalkan sistem yang manual yang lama ke sistem yang baru dengan alat yang dinamakan voice to take ini berkaitan dengan arsip,” harapnya. [*/pkt]