Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Jumlah penambang emas yang tewas tertimpa reruntuhan longsor penambangan di Nagari Abai, Solsel bertambah menjadi empat orang
Padang Aro, Padangkita.com - Jumlah penambang emas yang tewas tertimpa reruntuhan longsor penambangan di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) Senin (11/1/2021) bertambah menjadi empat orang.
Mereka adalah Sugito, 32 tahun, Yudi Purnomo, 32 tahun, Sulistiyono, 41 tahun, dan Miyanto, 51 tahun. Sementara itu, dua penambang yang mengalami cedera bernama Rifan Syaifudin, 28 tahun, dan Aji, 30 tahun.
Tiga korban tewas berasal dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng). Sementara satu nama terakhir yakni, Miyanto berasal dari Bunut Selatan, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
"Dua korban pertama yaitu Sugito dan Yudi Purnomo ditemukan pada Selasa (12/1/2021), sementara dua lainnya selang sehari setelahnya," kata Kepala Basarnas Padang, Asnedi saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Kamis (14/1/2021) dini hari.
Sementara itu, Komandan Tim (Dantim) Basarnas Padang, Tri Desyu Rahman mengatakan, dua penambang ditemukan tewas pada saat petugas gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, unsur kebencanaan dan masyarakat melakukan pencarian.
"Para korban meninggal dunia pada saat kami hendak melakukan pencarian. Sementara untuk korban selamat itu dibawa ke Puskesmas Abai Sangir," kata Tri Desyu kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp.
Dirinya mengatakan, para korban yang meninggal dunia dibawa ke Kabupaten Dharmasraya untuk dimakamkan. Pasalnya, para korban diketahui berdomisili di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Solsel.
"Keluarga mereka ada di sana, jadi kami bawa ke Dharmasraya melalui jalur darat di kawasan Abai dengan estimasi waktu perjalanan selama 2,5 jam," katanya.
Terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan (Kasidar) BPBD Solsel, Romi Aprijal mengungkapkan pada saat kejadian, para penambang sedang melakukan aktivitas pertambangan. Romi mengatakan, sebelum kejadian, cuaca di sekitar lokasi kejadian sedang hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Dalam upaya pencarian, kata Romi, kendala yang dihadapi oleh pihaknya adalah jauhnya lokasi kejadian dengan akses jalan terakhir. Untuk menuju ke sana, BPBD Solsel mengirim tiga petugas melakukan pencarian dibantu oleh unsur TNI-Polri, Basarnas dan masyarakat.
Baca juga: 2 Penambang Emas Asal Jateng Tewas Tertimbun Tambang di Abai Solok Selatan
"Petugas harus berjalan kaki sejauh empat jam untuk menuju lokasi kejadian, kendala lainnya dari kami adalah akses komunikasi yang sangat sulit di sana. Selain itu, kami juga berpacu dengan hujan yang bisa datang lagi pada saat melakukan pencarian," ungkapnya. [pkt]