Penamaan "Restoran Padang", Begini Awal Mula Sejarahnya

Penamaan "Restoran Padang", Begini Awal Mula Sejarahnya

Ilustrasi (Foto: Olret)

Lampiran Gambar

Ilustrasi (Foto: Olret)

Padangkita.com - Hampir di seluruh pelosok negeri ini, orang-orangnya mayoritas sudah pernah singgah dan menikmati kelezatan makanan dari rumah makan atau restoran Padang.

Di sejumlah wilayah, makan di restoran Padang adalah gambaran kemewahan dan kepuasan tersendiri. Ada yang kurang rasanya dalam hidup ini jika tidak pernah menikmati aneka menu makanan di restoran Padang tersebut.

Namun tahukah anda bagaimana asal mula lahirnya nama "Restoran Padang" atau "Rumah Makan Padang" ini?

Peneliti dan dosen universitas Leiden, Belanda, Suryadi Sunuri menyatakan penamaan "Restoran Padang" itu berdasarkan sebuah iklan pada tahun 1937.

"Bukti historis-empiris yang mungkin dapat menjelaskan asal muasal penamaan “restoran Padang” itu. Bukti itu adalah sebuah iklan tentang masakan Minangkabau di Cirebon dari tahun 1937," tulis Suryadi dalam blog pribadinya.

Menurutnya, iklan tersebut ditayangkan pada sebuah koran yakni di harian Pemandangan terbitan Batavia selama beberapa bulan.

Berikut tulisan dalam iklan tersebut.

“BERITA PENTING! Kalau toean2, njonja2 dan soedara2 djalan2 di Cheribon, djika hendak makan minoem jang enak, sedap rasanja, bikinan bersih mendjadi pokok kesehatan, silahkanlah datang ke: PADANGSCH-RESTAURANT “Gontjang-Lidah” beralamat di Pasoeketan 23 Cheribon. Dan djoega ada sedia anggoer tenaga boeat orang lemah, bikin tjahja moeka, mensehatkan badan, mengoeatkan pentjernaan, menimboelkan tenaga baroe dengan lekas d.l.l. Tjobalah, rasanja enak, per glas f 0,25. Bibitnja anggoer Tenaga, 1 botol besar f 2,50. Selama keramean Moeloedan di Kanoman, kami ada boeka stand. Datang rame2 kesanah. Wassalam dan hormat, Eigenaar, B. Ismael Naim”

Lampiran Gambar

Sumber foto: harian Pemandangan, Djoemaat , 28 Mei 1937

Menurut Suryadi, selama penelitiannya, dari ratusan koran tua yang dibacannya baru di koran harian Pemandangan itu dia menemukan iklan tentang masakan Minangkabau.

Dia menjelaskan ada beberapa catatan yang dapat dikemukakan setelah membaca redaksi iklan di atas yaitu, sangat mungkin kata “Padangsch-Resrtaurant” merupakan arketip dari istilah “restoran Padang” yang dikenal di rantau-rantau orang Minang di zaman sekarang.

"Jadi, istilah itu rupanya terkait dengan pemakaian bahasa Belanda di zaman kolonial: para perantau Minang pada masa itu memakai istilah “Padangsch-Restaurant” untuk menyebut masakan Minangkabau yang mereka jual," jelas Suryadi.

Selain itu, iklan ini menyebutkan bahwa Restoran Padang Goncang Lidah ada di Cirebon. Ini menandakan bahwa pada tahun 1930-an perantau Minang sudah menyebar di Pulau Jawa, tidak hanya di kota-kota besar seperti Batavia dan Bandung, tapi juga kota-kota kecil seperti Cirebon.

Hal ini menandakan bahwa orang-orang Minang sejak zaman dahulu memang sudah merantau ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.

hal lain yang perlu diperhatikan adalah soal penamaan restoran. Penamaan restoran Padang yang rada bombastis seperti “Goncang Lidah”, “Goyang Lidah”, dll., rupanya sudah sejak dulu ada.

Demikianlah sedikit catatan historis yang mungkin dapat membantu kita menduga-duga dari mana sebenarnya datangnya istilah “restoran Padang” atau “rumah makan Padang” yang dikenal luas sekarang ini.

Baca Juga

Brigjen Pol Gatot Tri Suryanta Jadi Kapolda Sumbar Gantikan Irjen Pol Suharyono
Brigjen Pol Gatot Tri Suryanta Jadi Kapolda Sumbar Gantikan Irjen Pol Suharyono
Menbud Fadli Zon Ingin Museum PDRI di Koto Tinggi Jadi Ikon Museum Sejarah Indonesia
Menbud Fadli Zon Ingin Museum PDRI di Koto Tinggi Jadi Ikon Museum Sejarah Indonesia
Kenakalan Remaja: Fenomena Sosial yang Mengkhawatirkan
Kenakalan Remaja: Fenomena Sosial yang Mengkhawatirkan
Pemko Padang Usulkan 'Sipasan', 'Anyang Rawan' dan Silek Pauh sebagai WBTb Indonesia
Pemko Padang Usulkan 'Sipasan', 'Anyang Rawan' dan Silek Pauh sebagai WBTb Indonesia
Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar