Padang, Padangkita.com - Sejumlah pimpinan media dari Provinsi Jambi, Bengkulu, Riau Kepulauan Riau, dan Sumatra Barat, mengunjungi PT Semen Padang.
Dalam kunjungan ini, rombongan mengeksplorasi bagaimana proses produksi semen dari hulu ke hilir, serta implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari perusahaan semen yang berpusat di Kota Padang itu.
Dalam kunjungan selama dua hari, 8 dan 9 Desember 2022 dengan tema Semen Padang Press Tour, puluhan petinggi media sejumlah provinsi di Sumatera itu, disambut Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri, bersama Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Iskandar Z. Lubis dan Kepala Unit Humas & Kesekretariatan, Nur Anita Rahmawati di Wisma Indarung PT Semen Padang pada Kamis, (8/12/2022).
Pada kesempatan tersebut, Oktoweri menyampaikan bahwa pabrik PT Semen Padang ini berdiri sejak 1910. Dan, merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sebelum dibangunnya pabrik lain di Indonesia, berbagai infrastruktur yang ada di Indonesia, termasuk berbagai negara lainnya di dunia dibangun menggunakan semen dari pabrik PT Semen Padang.
"Begitu banyak sejarah dari Semen Padang ini. Terutama Pabrik Indarung 1 yang didirikan pada 18 Maret 1910 dan dulunya bernama NV Nederlandsch-Indische Portland Cement Maatschappij atau NIPCM. Berbagai bangunan monumental di Indonesia dibangun menggunakan semen dari Pabrik Indarung 1 ini. Sampai sekarang, berbagai bangunan monumental tersebut masih kokoh berdiri," kata Oktoweri.
Ia juga menambahkan, Semen Padang akan terbuka menyampaikan informasi tentang Indarung 1 yang saat ini telah direkomendasikan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional.
"Mudah-mudahan, dalam waktu ini ditetapkan menjadi Cagar Budaya Peringkat Nasional, dan setelah itu ditargetkan mejadi Warisan Dunia dari UNESCO. Target kami itu tahun 2024. Mudah-mudahan kami bisa mewujudkannya. Untuk itu, mohon juga dukungan dari kawan-kawan media yang ikut Press Tour ke Semen Padang ini," ujar Oktoweri.
Selain mengeksplorasi Indarung 1, PT Semen Padang juga menpersilahkan rekan-rekan media untuk mengetahui lebih dekat bagaimana Semen Padang mengimplementasikan program TJSL, serta bagaimana semen itu dibuat.
Usai berkunjung ke Wisma Indarung PT Semen Padang, kegiatan Press Tour dilanjutkan ke tempat penangkaran Rusa Totol asal Istana Bogor yang diadopsi PT Semen Padang sejak 2016 di kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang.
Setelah itu, juga mengunjungi tempat konservasi ikan bilih yang merupakan ikan endemik di Danau Singkarak yang lokasinya juga berada di Taman Kehati.
Di tempat ini, rombongan juga melihat laboratorium pemijahan ikan bilih dan kolam ikan bilih.
"Kolam ikan bilih ini adalah replikanya Danau Singkarak. Karena, juga dilengkapi dengan tempat pemijahan atau tempat untuk ikan bilih bertelur. Tempat pemijahan ini juga sudah mendapatkan Hak Paten Sederhana dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia," kata Kepala Unit Sarana Umum PT Semen Padang Deni Zein yang hadir memberikan penjelasan terkait konservasi ikan bilih.
Deni Zein juga menyampaikan bahwa ikan bilih hasil konservasi PT Semen Padang ini sudah banyak dikembalikan ke habitat aslinya di Danau Singkarak.
Bahkan, selama tahun 2022 ini, ada sekitar 7.000 ikan bilih dilepas ke Danau Singkarak, yaitu di Nagari Sumpur, Batipuh Selatan, Tanah Datar.
Daerah tersebut dipilih sebagai tempat pelepasan ikan bilih, karena daerah tersebut berkomitmen menjaga ekosistem ikan bilih dan masih melakukan penangkapan secara tradisional.
"Konservasi ikan bilih ini telah dilakukan sejak 2018. Dan ini sengaja dilakukan, karena sebagai bentuk kepedulian kita terhadap populasi ikan bilih yang terancam punah akibat eksplorasi yang dilakukan secara besar-besaran menggunakan bagan," ujarnya.
Usai mengunjungi tempat konservasi ikan bilih, rombongan Press Tour kemudian melihat tempat pembibitan pohon kaliandra di PT Semen Padang yang juga beradaptasi di kawasan Taman Kehati.
Dan di tempat pembibitan seluas 15x40 meter persegi itu, rombongan Press Tour mendapatkan banyak penjelasan tentang manfaat dari pohon kaliandra.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan, pembibitan kaliandra ini dilakukan, karena PT Semen Padang dalam operasional perusahaan tidak hanya mengedepankan profit, tapi juga memperhatikan planet dan people, sesuai dengan konsep triple bottom line.
"Kaliandra ini bisa menjadi sumber energi terbarukan dan Semen Padang siap menjadi off taker dari masyarakat yang menanam kaliandra ini. Jadi artinya, kaliandra ini bernilai ekonomis. Semen Padang bersama Pemprov Sumbar, termasuk bupati dan wali kota di Sumbar, sebelumnya sudah melakukan MoU dengan Semen Padang. Salah satu poin dari MoU itu adalah kaliandra," katanya.
Staf CSR PT Semen Padang, Edi Fahrizal menambahkan bahwa pembibitan kaliandra ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar hutan dan kelompok tani di kabupaten dan kota di Sumbar.
Saat ini, sudah hampir semua kabupaten dan kota yang diberikan bibit kaliandra secara gratis, sebagai bentuk komitmen PT Semen Padang dalam mendukung program Pemprov Sumbar tentang Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan.
"Kami bekerjasama dengan masyarakat sekitar hutan dan kelompok tani dalam menanam kaliandra ini. Penanaman ini dilakukan, karena memiliki banyak manfaat seperti tanah menjadi subur, karena kaliandra ini dapat meningkatkan unsur hara tanah. Daunnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan bunganya untuk konsumsi lebah. Sedangkan batangnya, bisa dijadikan wood pellet atau bahan bakar alternatif," katanya.
Setelah mengunjungi tempat pembibitan kaliandra, rombongan Press Tour kemudian mengunjungi Pabrik Indarung I, Unit Laboratorium Quality Ansurance, dan Pabrik Indarung VI untuk melihat bagaimana proses produksi semen dari bahan baku menjadi semen yang siap dipasarkan.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan ke Payakumbuh dan mengunjungi UMKM Binaan CSR Semen Padang.
Sementara itu, wartawan senior dari Tribun Batam, Alfian Zainal mengapresiasi PT Semen Padang yang telah melakukan banyak hal dalam mengimplementasikan program TJSL.
Baik dalam membina UMKM yang ada di Sumbar, memberikan beasiswa maupun program TJSL lainnya.
"Kami apresiasi implementasi program TJSL yang peduli terhadap lingkungannya dari berbagai sektor. Dan berharap Semen Padang tetap kokoh, kuat dalam membangun negeri ini," katanya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Biro LKBN Antara Kepri, Yuniarti Jannatun Naim yang mengaku senang bisa ikut kegiatan Press Tour ke Semen Padang ini.
Selain mendapat banyak wawasan dan pengetahuan tentang proses pembuatan semen dan lain sebagainya di Semen Padang, kegiatan ini juga bisa jadi ajang silahturahmi.
Wartawan perwakilan Bengkulu, Prawira Maulana juga menyebutkan bahwa dengan kegiatan Press Tour ini, dirinya bisa bertemu dengan rekan-rekan dan senior, terutama di jaringan Tribun Network dari Jambi, Pekanbaru, Batam dan Padang.
"Saya ini kan dari Tribun Bengkulu, jadi bisa langsung tatap muka. Selama ini interaksinya lewat medsos. Makanya, kami berterima kasih ke Semen Padang yang telah memfasilitasi Press Tour ini," pungkasnya. [*/rel]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News