Bukittinggi, Padangkita.com – Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengapresiasi langkah Pemko Bukittinggi untuk melakukan pelonggaran setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir 29 Mei mendatang.
Bukittinggi yang tak akan memperpanjang PSBB, kata Nasrul, sesuai dengan rencana Pemprov Sumbar yang juga bersiap mengikuti arahan pusat untuk menerapkan skenario “new normal”.
Hal itu diungkapkan Nasrul bertemu Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias di ruang kerja Wali Kota Bukittinggi, Rabu (27/5/2020)
Nasrul menyebut, wali kota Bukittinggi adalah kepala daerah pertama yang meminta pelonggaran setelah PSBB. Selain Bukittinggi, ada dua daerah juga berencana tak memperpanjang PSBB, yaitu Padang Panjang dan Pesisir Selatan.
Nasrul melihat Kota Bukittinggi sudah memiliki kajian untuk keluar dari kondisi PSBB. Dalam penerapan kondisi “new normal” nanti, kata Nasrul, akan ada bantuan keamanan dari pusat. Sebab, mulai tanggal 1 Juni, objek wisata, pasar akan mulai dibuka. Sementara sekolah akan mulai dibuka bulan Juli secara bertahap.
“Setelah ada kajian yang lengkap, provinsi akan mempertimbangkan (‘new normal’), tetapi sangat tergantung dari kabupaten dan kota masing-masing. Jika daerah siap, provinsi tidak masalah. Soal penanggulangan dari sisi kesehatan, kita tanggulangi bersama-sama, provinsi tidak akan lepas tangan,” ujar Nasrul.
Ramlan mengatakan kondisi Bukittinggi, sebagaimana yang telah dilaporkan kepada Gubernur, sudah bisa dikendalikan. Ia tak ingin warga Bukittinggi hanyut dalam ketakutan.
”Makanya kita mulai memulihkan diri,” ujar Ramlan.
Walaupun tak memperpanjang PSBB, Bukittinggi kata Ramlan ,tetap akan menerapkan standar kesehatan Covid-19. Masyarakat harus mau dan patuh memakai masker dan yakin keluar masuk rumah dengan sehat sesuai standar kesehatan.
“Bukittinggi akan mengadopsi aturan dari Menteri Kesehatan untuk mempersiapkan pelonggaran setelah PSBB ini. Ada peluang untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kembali beraktifitas. Tentu dengan kajian dan persiapan yang matang,” tuturnya.
Ramlan menegaskan, Bukittinggi harus berani melangkah. Tidak mungkin terpaku dengan kondisi Covid-19 tanpa beraktifitas. Sebab, jika tetap berdiam diri, dampak sosial yang negatif akan sangat besar.
“Bagi yang sakit dan tertular tetap akan kita obati maksimal,” tegasnya.
Pemko Bukittinggi, lanjut Ramlan sudah memutuskan untuk mendorong masyarakat beraktifitas kembali dengan membuka pasar, objek wisata, tempat ibadah dan sekolah secara bertahap.
“Kita persiapkan dengan matang, pasar, objek wisata, masjid dan sekolah akan disiapkan tempat pencuci tangan,” ulasnya. [agg]