Pemko Pariaman Rekomendasikan Langkah Aman Beli Ternak untuk Antisipasi PMK

Pemko Pariaman Rekomendasikan Langkah Aman Beli Ternak untuk Antisipasi PMK

Petugas melakukan pengobatan terhadap hewan ternak yang diduga terkena PMK di Pariaman. [Foto: Dok. Pemko Pariaman]

Pariaman, Padangkita.com - Pemko Pariaman merekomendasikan sejumlah langkah kepada peternak agar ternak yang dibeli sehat dan meminimalisasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mulai kembali menyerang belasan sapi di daerah itu.

"Dari awal kami telah menyarankan bagaimana cara membeli sapi (agar terhindar membeli sapi tidak sehat khususnya PMK)," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal di Pariaman, Rabu (15/1/2025).

Ia mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan peternak guna meminimalisir membeli sapi yang terpapar PMK yaitu memastikan surat daerah asal ternak. Namun dirinya tidak dapat memungkiri hal itu jarang terjadi.

Selanjutnya, kata dia surat keterangan kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh dokter khususnya di pasar ternak sebagai lokasi ternak itu diperjualbelikan namun pasar ternak terkadang minim infrastruktur pemeriksaan serta tidak adanya dokter hewan yang berjaga.

Langkah terakhir, lanjutnya kandang ternak yang baru dibeli dipisahkan dengan kandang ternak lainnya minimal selama satu minggu guna meminimalisir terpaparnya ternak yang sehat dari PMK.

"Mungkin karena pengetahuan kurang atau kandangnya hanya satu sehingga digabungkan sehingga menyebar lah (kembali) PMK di Pariaman," katanya.

Ia mengatakan setidaknya 11 ternak sapi yang berada di satu kandang di Desa Punggung Ladiang terjangkit PMK pasca peternaknya membeli dua ekor sapi asal Medan di Pasar Ternak Sungai Sariak.

Disebutkan lagi, meskipun ternak tersebut semenjak tiba di kandang telah diberikan ramuan tradisional namun virus yang menyebabkan PMK terlanjur menyebar ke sejumlah ternak lainnya.

Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya kembali mengingatkan peternak langkah meminimalisir penyebaran PMK agar tenak yang dibeli terhindar dari penyakit itu.

Sebelumnya, Pemko Pariaman mencatat sebanyak 11 ternak sapi yang berada dalam satu kandang di daerah itu mengalami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) pasca peternaknya membeli dua ekor ternak asal Medan di Pasar Ternak Sungai Sariak beberapa hari sebelumnya.

"Kami mendapatkan laporan dari perternak pada Selasa (7/1/2025) sore. Kemudian pada Rabu (8/1/2025) kami meninjau ke lokasi, lokasinya di Desa Pungguang Ladiang, itu satu kandang," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal di Pariaman.

Ia mengatakan awalnya ternak yang mengalami gejala PMK yaitu dua ekor sapi yang kemudian juga menyasar ke ternak lainnya sehingga jumlahnya mencapai 11 ekor.

Ia menyampaikan peternak telah memberikan obat tradisional peningkat imun terhadap 11 ekor ternak tersebut namun petugas organisasi perangkat daerah (OPD) itu juga memberikan obat demam dan vitamin.

[*/ant]

Baca Juga

Tim BGN Bertemu Wako Yota Balad, 1 Dapur Umum MBG di Pariaman Produksi 3.456 Porsi Per Hari
Tim BGN Bertemu Wako Yota Balad, 1 Dapur Umum MBG di Pariaman Produksi 3.456 Porsi Per Hari
Yota Balad-Mulyadi Minta Semua OPD Sinkronkan Program dengan Visi Misi dan Progul Wali Kota
Yota Balad-Mulyadi Minta Semua OPD Sinkronkan Program dengan Visi Misi dan Progul Wali Kota
Dampak Efisiensi, Dana Hibah KONI Pariaman Rp750 Juta dan Berkurang 50% Dibanding 2024
Dampak Efisiensi, Dana Hibah KONI Pariaman Rp750 Juta dan Berkurang 50% Dibanding 2024
Perdana Pimpin Apel Gabungan, Wako Pariaman Yota Balad Tegaskan Tak Beda-bedakan ASN
Perdana Pimpin Apel Gabungan, Wako Pariaman Yota Balad Tegaskan Tak Beda-bedakan ASN
Yota Balad-Mulyadi Sampaikan Visi-Misi 5 Tahun, Ini Program Unggulan untuk Memajukan Pariaman
Yota Balad-Mulyadi Sampaikan Visi-Misi 5 Tahun, Ini Program Unggulan untuk Memajukan Pariaman
Sertijab Wali Kota Pariaman, Yota Balad: Tanggalkan Semua Perbedaan, Mari Bersatu
Sertijab Wali Kota Pariaman, Yota Balad: Tanggalkan Semua Perbedaan, Mari Bersatu