Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman membentuk 10 bank sampah di 10 desa di daerah itu guna mendukung penerapan blue green city serta mengurangi beban pusat daur ulang (PDU) bantuan dari pemerintah pusat pada 2022 yang baru dioperasikan akhir September 2025.
"Saat ini masih dalam pembentukan, bahkan salah satu pemerintah desa yaitu Desa Koto Marapak telah melakukan tahapan sosialisasi," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (P2KLH) Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kota Pariaman, Nofrizal Nur di Pariaman, Jumat (21/11/2025).
Ia mengatakan pihaknya menargetkan 10 bank sampah tersebut telah berdiri hingga akhir 2025 dan untuk mempermudah pengelola mengelola bank itu Pemko Pariaman membuat satu mesin pencacah sampah yang bisa dioperasikan secara bergantian.
Ia menyampaikan dengan terbentuknya 10 bank sampah di Pariaman pada akhir tahun ini maka dapat menambah jumlah pemanfaatan barang yang terbuang menjadi produk bernilai ekonomi.
"Bank sampah sudah ada satu unit di Kecamatan Pariaman Selatan, kemudian di Pariaman Tengah salah satunya di kantor Perkim LH," katanya.
Ia menjelaskan pembentukan 10 bank sampah tersebut bertujuan tidak saja untuk mengurangi beban Pusat Daur Ulang (PDU) di Desa Tungkal Utara pasca Tempat Pembuangan Akhir Tungkal Selatan ditutup namun juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung penerapan blue green city atau kota udara bersih dan lingkungan hijau di daerah itu.
Nofrizal menyebutkan produksi sampah di Pariaman diperkirakan mencapai 41 ton perhari yang 60 persen di antaranya merupakan sampah organik.
Meskipun pemulung dan petugas sampah telah memilih dan memilah sampah-sampah yang ada di Pariaman khususnya botol plastik, kaca, aluminium namun PDU belum mampu mengolah sisanya.
Menurutnya dengan adanya bank tersebut maka tidak saja mengedukasi warga untuk memilah sampah dari rumah namun juga mengatasi permasalahan sampah yang membebani kota kecil itu.
Apalagi, lanjutnya sampah yang diserahkan oleh warga kepada bank akan bayar oleh pengelola dan pengelola akan mengubah sampah-sampah yang diberikan warga sebagai nasabahnya tersebut menjadi produk bernilai ekonomi salah satunya pupuk.
Ia menambahkan setelah pembentukan 10 bank sampah di 10 desa di Pariaman maka pada 2026 Pemkot setempat menargetkan masing-masing desa di daerah itu memiliki bank sampah.
Ia berharap dengan upaya yang dilakukan maka upaya menciptakan kota dengan udara bersih dan lingkungan hijau atau blue green city dapat diwujudkan di Pariaman. [*/pkt]











