Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam.
Sebagai daerah yang rawan gempa bumi dan tsunami, upaya ini menjadi sangat krusial. Salah satu langkah konkrit yang tengah dilakukan adalah menyusun materi pembelajaran kebencanaan untuk dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sebagai muatan lokal.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, usai peringatan gempa 30 September di Tugu Gempa.
"Kita sudah menyiapkan satuan pendidikan alam bencana yang sudah dilakukan oleh BPBD. Tinggal selangkah lagi kita masukkan itu sebagai semacam muatan lokal, sama seperti muatan lokal tentang Minangkabau. Ini ide yang bagus dan akan segera kita tindak lanjuti," ujarnya.
Materi kebencanaan ini rencananya akan diajarkan kepada siswa mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tujuannya adalah untuk menanamkan pemahaman tentang bencana sejak dini dan melatih siswa untuk bersikap tanggap jika terjadi bencana.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian, sangat mendukung inisiatif ini. Menurutnya, kesiapsiagaan merupakan kunci dalam penanggulangan bencana.
"Pra bencana itu kuncinya adalah kesiapsiagaan dan mitigasi. Jadi semua pihak harus berkolaborasi untuk mempersiapkan kesiapsiagaan seluruh masyarakat," tegasnya.
Selain menyusun materi pembelajaran, Pemkot Padang juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur kebencanaan. Pembenahan shelter, pembuatan rambu, dan jalur evakuasi menjadi bagian dari upaya ini.
Baca Juga: Usia Dini Belajar Tanggap Bencana, Kota Padang Siapkan Generasi Siaga
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan masyarakat Padang semakin siap menghadapi berbagai ancaman bencana dan mampu mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda. [hdp]