Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah saat melakukan panen perdana bawang merah di demplot teknologi produksi bawang merah di Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto, Rabu (6/12/2017).(Foto: Humas)
Padangkita.com - Kebutuhan bawang merah di kota Padang setiap tahunnya tergolong tinggi, mencapai 4.000 per tahun. Namun hingga kini kota Padang masih mamasok bawang maerah dari sejumlah wilayah lain. Untuk itu, pemko Padang menjalin kerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Barat dalam pengembangan Demontration Plot (demplot) produksi bawang merah untuk dataran rendah.
Pengelola demplot yang juga Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Padang Edi Dharma menyebutkan, bawang merah dari varietas Kramat 1, Maja, Pikatan dan Biru Lancor yang dicoba ditanam di kota Padang ternyata bisa tumbuh baik. Padahal kota Padang seringkali mengalami cuaca ekstrim.
"Ternyata kota Padang bisa juga mengembangkan tanaman bawang merah. Bahkan, bisa panen sebulan lebih cepat dibanding daerah lain," katanya, Rabu (07/12/2017).
Menurutnya, tanaman bawang di daerah lain seperti di solok baru bisa dipanen sampai 3 bulan, namun di kota Padang, bawang merah bisa dipanen dalam 55 hari. Dirinya optimis pemanfaatan lahan yang selama ini tidur untuk tanaman bawang merah akan mampu memasok kebutuhan Kota Padang.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan uji coba pengembangan tanaman bawang merah dengan sistem demplot teknologi pada lahan seluas 2 hektare di Koto Tangah berhasil. Bawang merah yang diperkirakan tidak cocok di tanam di Padang ternyata menuai hasil yang menggembirakan.
"Bawang merah yang diperkirakan tidak cocok di Kota Padang, dengan inovasi teknologi yang dikembangkan hasilnya tidak kalah dengan bawang merah daerah lain," kata Mahyeldi saat melakukan panen perdana bawang merah di demplot teknologi produksi bawang merah di Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto dikutip dari humas.
Walikota Padang mengatakan, dengan keberhasilan menanam bawang merah tersebut menandakan Kota Padang memiliki konsep pertanian perkotaan yang dapat menunjang kebutuhan terhadap bawang merah. sehingga kedepannya kota Padang tidak lagi terlalu bergantung dengan daerah lain.
"Selama ini kita mendatangkan bawang dari luar Kota Padang. Kenapa tidak dicoba menanam di Kota Padang sendiri. Terbukti hasilnya lebih bagus," ujar Mahyeldi.
Adapun demplot bawang merah yang digarap Kelompok Tani Holtikultura Sukses Mandiri dibawah binaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang ini banyak mendapat apresiasi sebelum panen perdana dilakukan. Keberadaan demplot produksi bawang merah ini akan memberikan dampak posiitif terhadap pemenuhan kebutuhan bawang merah di Kota Padang dan gilirannya sedikit banyak menekan inflasi.
Selain itu, Pemko Padang berharap dengan digerakkannya Keltan Sukses Mandiri untuk produksi bawang merah pada lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan akan merangsang masyarakat lainnya untuk mulai memanfaatkan lahan tidur yang menurut data ada seluas 250 hektar di Kota.
