Pemko Padang Capai Target Intervensi Stunting, 1.598 Balita Ditemukan dan Segera Ditangani

Pemko Padang Capai Target Intervensi Stunting, 1.598 Balita Ditemukan dan Segera Ditangani

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati. [Foto: Diskominfo Padang]

Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Kesehatan mencatat capaian gemilang dalam Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) yang mencapai 98,64 persen.

Gerakan bersama ini, yang dilaksanakan selama Juni 2024, bertujuan untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu, mendeteksi masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting.

“Dari 58.212 balita sasaran, 57.418 balita telah diukur, menunjukkan capaian 98,64 persen. Hasil pengukuran menunjukkan 1.598 balita di Kota Padang mengalami stunting,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, Selasa (2/7/2024).

Lebih lanjut, dr. Srikurnia menegaskan bahwa data ini bukan hanya statistik, melainkan menjadi komitmen Pemko Padang untuk menangani stunting secara konkret.

Upaya ini sejalan dengan komitmen nasional untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

Pemerintah Kota (Pemko) Padang tak henti-hentinya dalam memerangi stunting. Berbagai upaya telah digencarkan, dimulai dari pencegahan stunting pada calon pengantin.

Bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA), Puskesmas memberikan edukasi dan skrining awal kepada calon pengantin terkait persiapan kehamilan, gizi ibu, penanganan bayi, dan pencegahan stunting.

Pemko Padang juga fokus pada kesehatan ibu hamil. Mengikuti program Kementerian Kesehatan, ibu hamil diimbau untuk memeriksakan kehamilan minimal enam kali ke puskesmas.

Skrining Lingkar Lengan Atas (LiLa) pada ibu hamil pun mencapai 96,2 persen, menunjukkan kepedulian tinggi ibu hamil terhadap kesehatan diri dan bayinya.

Upaya lain yang dilakukan adalah pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak stunting dan deteksi tumbuh kembang anak.

"Jika ditemukan anak stunting, kami lakukan deteksi dini tumbuh kembang. Bila ada masalah, dirujuk ke RSUD Rasidin untuk penanganan lebih lanjut," jelas dr. Srikurnia.

Meskipun telah menunjukkan hasil positif, dr. Srikurnia menyadari bahwa penanganan stunting membutuhkan kerja sama multipihak.

"Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tapi juga seluruh OPD, termasuk camat, lurah, dan tokoh masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Pj. Wako Padang Luncurkan Program Inovasi Pelayanan Anak Terintegrasi untuk Percepatan Penanganan Stunting

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi stunting. "Mari kita jadikan Padang sebagai kota bebas stunting dengan mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas," pungkasnya. [*/hdp]

Baca Juga

Padang Jazz Festival Meriahkan Akhir Tahun, Jadi Ajang Peluncuran Kalender Pariwisata 2025
Padang Jazz Festival Meriahkan Akhir Tahun, Jadi Ajang Peluncuran Kalender Pariwisata 2025
Unand dan Pemko Padang Bersatu Lawan Stunting dengan VCO
Unand dan Pemko Padang Bersatu Lawan Stunting dengan VCO
APBD Kota Padang 2025 Disetujui, Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
APBD Kota Padang 2025 Disetujui, Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
Ketersediaan Bahan Pokok di Padang Aman Jelang Nataru
Ketersediaan Bahan Pokok di Padang Aman Jelang Nataru
Pemko Padang Komitmen Wujudkan Pelayanan Publik Inklusif
Pemko Padang Komitmen Wujudkan Pelayanan Publik Inklusif
Pemko Padang Fasilitasi Sumur Bor untuk Tingkatkan Kesejahteraan Warga Binaan Rutan Anak Aie
Pemko Padang Fasilitasi Sumur Bor untuk Tingkatkan Kesejahteraan Warga Binaan Rutan Anak Aie