Painan, Padangkita.com - Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar membuka pelatihan peningkatan tata kelola, bisnis, dan pemasaran di destinasi pariwisata, yang berlangsung di Saga Murni Hotel, Painan, Selasa (3/9/2024).
Pelatihan diikuti oleh 60 orang perwakilan pelaku pariwisata dari seluruh Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Pessel, Suhendri dalam laporannya mengungkapkan bahwa tahun ini akan diadakan delapan kali pelatihan melalui DAK non-fisik.
Tujuan utama dari pelatihan kali ini, kata dia, untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha pariwisata dalam mengelola bisnis dan pemasaran destinasi wisata. Sehingga, kemudian dapat menciptakan pengalaman yang nyaman dan berkesan bagi setiap pengunjung. Ini sesuai dengan visi dan misi Bupati Pessel Rusma Yul Anwar, yaitu menjadikan Pessel sebagai tujuan wisata yang nyaman dan berkesan.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini juga mencakup satu hari praktik lapangan di Batusangkar. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan peserta wawasan praktis mengenai pengelolaan destinasi wisata dan implementasi strategi pemasaran yang efektif.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Rusma Yul Anwar menyatakan bahwa sektor pariwisata akan tetap menjadi prioritas kebijakan pemerintah di masa depan.
Meskipun tahun-tahun awal, kata dia, pemerintah dihadapkan pada keterbatasan anggaran akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2023 telah dimulai pembangunan Plaza Timbulun yang direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2025 sesuai dengan grand design yang telah disusun.
Bupati Rusma berharap, pengembangan beberapa destinasi dengan karakter yang berbeda dapat menawarkan paket wisata yang tidak bisa selesai dalam satu hari.
"Ini akan ‘memaksa’ pengunjung untuk menginap di Pesisir Selatan. Contohnya wisata bahari di Mandeh, wisata alam di Bayang, dan Plaza Timbulun di Kota Painan," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, pemerintah daerah terus berkomitmen menyiapkan infrastruktur pariwisata, termasuk upaya penjajakan pembangunan bandara laut di kawasan Mandeh melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Bandara laut yang dimaksud adalah bandara perairan atau waterbase, yang biasanya dibangun untuk mendukung pariwisata. Bandara ini berada di atas air, baik danau maupun laut dengan pesawat amfibi.
Dalam rencananya, bandara laut diharapkan dapat melengkapi paket perjalanan bagi pengunjung yang juga akan mengunjungi Kepulauan Mentawai.
Pada kesempatan itu, Rusma menekankan pentingnya mentalitas pelaku usaha dalam sektor pariwisata. Ia mengingatkan bahwa pelatihan ini adalah langkah penting dalam mengubah pola pikir pelaku usaha agar dapat melayani pengunjung dengan lebih baik.
Baca juga: Plaza Air Terjun Timbulun Painan, Wisata Air - Ekowisata Punya 1.000 Tangga dan Jembatan Kaca
Di akhir sambutannya, Bupati Rusma menyampaikan terima kasih kepada Disparpora yang telah menggagas pelatihan ini. Kemudian, kepada seluruh peserta ia berharap pelatihan diikuti dengan serius dan ilmu yang didapatkan dapat diterapkan secara langsung di masing-masing tempat usaha pariwisata.
[*/min]