Painan, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ( Pemkab Pessel ) dukung pelaksanaan sensus penduduk (SP) 2020 yang akan dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) setempat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pessel Junaidi menyatakan sukses tidaknya sensus penduduk 2020 merupakan tanggung jawab bersama.
“Agar tersedianya data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Pesisir Selatan maka SP2020 harus dilaksanakan secara sukses dengan melibatkan instansi terkait, “ katanya, dilansir dari humas, Minggu (1901/2020).
Untuk menyukseskan sensus tersebut menurutnya diperlukan kerja sama yang erat antar instansi terkait.
Sementara itu Kepala BPS Pessel Yudi Yos Elvin mengatakan di tingkat Nasional dan Provinsi sudah melaksanakan koordinasi terkait pelaksanaan SP2020 tersebut.
“Dari pusat sampai daerah sudah memberikan dukungan SP2020 melalui surat pernyatan atau berkomitmen secara bersama ,” katanya.
Dilanjutkannya sedangkan pada level Kabupaten diharapkan juga memiliki komitmen yang sama dalam mensukseskan SP2020.
“Moment SP2020 harus menjadi acuan dalam menyatukan data kependudukan, karena sebelumnya data kependudukan berasal dari berbagai sumber,” jelasnya
Ditambahkannya Presiden menyatakan kesimpang siuran sejumlah data dari berbagai kementerian menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya pelaksanaan kebijakan pemerintah.
Baca juga: Tanah Longsor Timpa Tiga Rumah di Bayang Pessel
“SP2020 menjadi sensus pertama Indonesia yang memanfaatkan data registrasi kependudukan agar upaya untuk mewujudkan satu data kependudukan Indonesia bisa tercapai sehingga mempermudah dalam pengambilan kebijakan, baik tingkat daerah maupun pusat,” tutupnya.
Sebagaimana diamanatkan undang-undang statistik bahwa sensus penduduk dilaksanaan 1 kali dalam 10 tahun dan pada tahun 2020 menjadi sensus penduduk ke 7 yang mempergunakan pendekatan pendataan secara langsung dengan cara mendatangi penduduk dari rumah ke rumah dan pendataan multi moda yaitu melalui sensus penduduk secara online.
“Sebanyak 581 orang petugas yang akan diturunkan dilapangan dengan melibatkan kepala kampung, walinagari dan instansi terkait, kemudian selain proses kombinasi, teknik pengumpulannya juga secara multi moda yaitu melalui sensus penduduk online, “terangnya.