Pemerintah Umumkan Panen Jagung 25 Ton, DPR: Bukti 'Food Estate' Proyek Gagal

Pemerintah Umumkan Panen Jagung 25 Ton, DPR: Bukti 'Food Estate' Proyek Gagal

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan. [Foto: Arief/nr/DPR RI]

Jakarta, Padangkita.com - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan merespons pernyataan pemerintah yang mengumumkan bahwa panen jagung Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah menghasilkan sekitar 25 ton.

Hal itu menurut Anggota Komisi IV DPR ini sebagai bukti nyata bahwa food estate sebagai proyek gagal dan hanya ‘membuang-buang anggaran’.

Johan menuturkan jagung yang ditanam di lahan food estate itu telah menghabiskan anggaran Rp54 miliar untuk proses penanamannya dan membuka lahannya telah menelan anggaran sangat besar mencapai Rp1,5 triliun.

“Ketika pemerintah membanggakan telah panen 25 ton jagung dengan modal sebesar itu menjadi sesuatu yang sangat menyedihkan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Johan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/3/2024).

Ia melanjutkan, sejak awal food estate di Gunung Mas ini sudah ditolak namun pemerintah ngotot, bahkan juga menutupi kegagalan proyek perkebunan singkong yang dikelola Kementerian Pertahanan, dipaksakan komoditas jagung ditanam di lahan tersebut.

"Saya menilai hal ini sebagai modus untuk pembenaran pemerintah bahwa lahan tersebut masih bisa dikelola, namun dengan hasil panen 25 ton jagung ini sudah memberikan kesimpulan nyata bahwa proyek ini sebagai proyek gagal dan tidak ada manfaatnya bagi ketahanan pangan nasional," kata Johan.

Ia menilai di balik ngototnya pemerintah memaksakan proyek food estate sebagai bentuk kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan petani bahkan bersifat merusak keseimbangan lingkungan. 

“Kita saksikan bahwa tidak ada petani yang mau terlibat menggarap lahan food estate tersebut dan juga dampak kerusakan lingkungan  seperti hutan yang telah gundul berakibat banjir dan longsor yang akhirnya pasti merugikan kita semua,” kata Johan.

Pemerintah pun diminta untuk bertanggung jawab atas kebijakan yang salah kaprah ini. Ia menilai kebijakan ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan lingkungan. Maka Ia meminta untuk segera hentikan proyek food estate ini karena sudah pasti gagal.

Baca juga: Dinilai Gagal, DPR Sayangkan Pemerintah Tetap Anggarkan Rp108,8 T untuk Food Estate di 2024

"Segera lakukan pemulihan kawasan yang dulunya hutan, alihkan anggaran yang ada untuk membantu petani  melakukan usaha tani di lahan-lahan yang produktif serta bangun infrastruktur pertanian yang bertujuan untuk membantu kebutuhan para petani kita dan bukan untuk kepentingan proyek tertentu," tegas Politisi PKS. [*/rjl]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Puan Maharani Ajak Media Kawal Agenda Transformasi DPR Lewat Pemberitaan Berimbang
Puan Maharani Ajak Media Kawal Agenda Transformasi DPR Lewat Pemberitaan Berimbang
Wagub Vasko Ungkap Krisis Air Bersih Pasca-Bencana Banjir Bandang di Kota Padang
Wagub Vasko Ungkap Krisis Air Bersih Pasca-Bencana Banjir Bandang di Kota Padang
Alex Indra Lukman Desak Pemda Sumbar Kebut Data Dampak Bencana: Pusat Siap Bantu Penuh
Alex Indra Lukman Desak Pemda Sumbar Kebut Data Dampak Bencana: Pusat Siap Bantu Penuh
Arisal Aziz Bangun RLH untuk Warga Pariaman Pakai Dana Pribadi, Yota Balad Mengapresiasi
Arisal Aziz Bangun RLH untuk Warga Pariaman Pakai Dana Pribadi, Yota Balad Mengapresiasi
Kawasan Kumuh Pasie Nan Tigo Padang Akan Ditata Menyeluruh dengan Dukungan Pusat
Kawasan Kumuh Pasie Nan Tigo Padang Akan Ditata Menyeluruh dengan Dukungan Pusat
Andre Rosiade Dorong Pemakaian Bata Tahan Gempa dan Api Produk SIG untuk Rumah Rakyat
Andre Rosiade Dorong Pemakaian Bata Tahan Gempa dan Api Produk SIG untuk Rumah Rakyat