Jakarta, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menjadi pembicara pada hari pertama pembukaan Jakarta Halal Festival, Jumat (22/12/2023). Pada kesempatan itu, Mahyeldi mengungkapkan, bahwa Sumbar terus mematangkan diri untuk menjadi pusat industri halal di Indonesia, mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
“Industri halal dan keuangan syariah telah melekat dalam keseharian warga Sumatra Barat. Falsafah yang dianut, yaitu ‘Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah’ (ABS-SBK) sejak dulu juga telah menjadi landasan dalam menjalani kehidupan yang melekat pada nilai ajaran Islam,” kata Gubernur Mahyeldi di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Prinsip tersebut, sambungnya, semakin diperkuat dengan aturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pemprov Sumbar, yang menyatakan bahwa ABS-SBK sebagai kearifan lokal dan karakteristik masyarakat Sumbar. Artinya, keseharian masyarakat semakin diperkokoh oleh kehadiran UU tersebut.
“Bapak Presiden Joko Widodo dalam banyak kesempatan mengutarakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah di dunia. Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Bapak Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga sering menyampaikan bahwa harapan Indonesia untuk menjadi pusat halal dunia itu tertumpang kepada Sumbar,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Mahyeldi, berbagai langkah telah ditempuh oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat di Sumbar dalam bentuk penerapan aturan-aturan yang terkait dengan industri halal dan keuangan syariah, seperti Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2020 tentang Pariwisata Halal.
Selain itu, kata Mahyeldi, Sumbar merupakan daerah pertama yang memiliki Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang merupakan turunan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Bahkan, Sumbar telah memiliki tim khusus untuk mempecepat terwujudnya Sumbar sebagai pusat industri halal Indonesia.
“Tentu langkah-langkah ini seperti gayung bersambut antara keinginan pemerintah dengan keinginan masyarakat Sumbar sendiri. Insya Allah Sumbar terus mematangkan diri untuk menjadi pusat industri halal di Indonesia, sebagai langkah mendorong segera terwujudnya Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” kata Mahyeldi.
Ia juga menekankan, bahwa Sumbar memiliki lebih dari cukup syarat-syarat untuk menjadi pusat industri halal di Indonesia, mulai dari potensi adat dan budaya, kuliner, pariwisata, serta potensi lainnya yang memang dikelola oleh warga Sumbar yang notabene 95 persen di antaranya adalah umat Islam.
“Oleh karenanya, kita terus mempersiapkan konsep yang matang. Kita juga berbicara dan dibantu Islamic Development Bank (IsDB) dalam hal ini, sehingga secara bertahap Sumbar sebagai pusat industri halal itu bisa kita implementasikan. Tentunya, dukungan semua pihak sangat kita butuhkan,” kata Mahyeldi.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwa Jakarta Halal Festival diharapkan semakin menumbuhkan ekosistem halal nasional.
“Kemenparekraf sangat mendukung Jakarta Halal Festival yang digelar pada 22-25 Desember 2023 di JCC,” kata Sandiaga terkait event yang diinisiasi oleh Global Entrepreneurs Professional bersama Syakaa Islamic Event Organizer.
Baca juga: Buka Rakor KDEKS, Mahyeldi Tegaskan Sumbar Terdepan Menuju Pusat Industri Halal
Menteri Sandiga berharap, Jakarta Halal Festival bisa menjadi momentum berharga bagi semua pihak untuk menggarap potensi besar industri halal yang kuat dan berdaya saing tinggi. Serta terus meningkatkan kolaborasi dengan para stakeholder demi terwujudnya kebangkitan ekonomi negeri. [*/adpsb]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News