Painan, Padangkita.com - Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Hendrajoni melakukan peletakan batu pertama pembangunan Panti Asuhan Muhammadiyah, di Rawang Painan, Kecamatan IV Jurai, Senin (6/7/2020). Panti asuhan tersebut dibangun di atas lahan seluas 890 m2 yang dihibahkan oleh Pemkab Pessel.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penggalangan dana, dan berhasil mengumpulkan Rp715 juta. Termasuk sumbangan pribadi dari Hendrajoni sebesar Rp100 juta.
Dalam sambutannya, Hendrajoni berharap panti asuhan Muhammadiyah menjadi panti asuhan yang representatif di Pessel, sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi anak yatim. Untuk itu, ia mengajak warga untuk peduli dan dapat berpartisipasi memberikan sumbangan demi pembangunan panti asuhan tersebut.
Kepala Dinas PUTR Pessel, Era Sukma Munaf, selaku ketua panitia pelaksana pembangunan melaporkan bangunan panti asuhan akan terdiri dari dua lantai.
"Bangunan ini akan dikembangkan sebanyak dua lantai dengan daya tampung 96 orang, dengan anggaran dana Rp2,9 miliar. Sumber dana berasal dari Baznas, hibah daerah (kabupaten) dan pemerintah provinsi," kata dia.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pessel, Zamzainir, dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Pessel.
"Saya berharap agar apa yang sudah direncanakan saat ini bisa tercapai guna membantu anak-anak kita, dan para duafa di daerah ini," ungkapnya.
Dia juga mengaku sangat bangga karena bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan Panti Asuhan Muhammadiyah, untuk para anak yatim dan para duafa.
Baca juga: 50 Rumah Tak Layak Huni di Koto Barapak Pessel Dibedah
Laporkan Jika Temui Anak Yatim Telantar
Zamzainir menceritakan sebelumnya, Muhammadiyah telah punya panti asuhan di Jalan Darwis, Kota Painan. Namun, panti itu tidak dapat dikembangkan karena terbentur biaya.
"Panti asuhan di Kota Painan ini sudah berdiri sejak tahun 2004, Karena terbentur pengembangan, kami laporkan ke Bupati Hendrajoni, dan ternyata mendapat sambutan yang sangat positif. Dapat hibah tanah di lokasi ini dengan ketua panitia pembangunannya langsung dipercayakan kepada Kepala Dinas PUTR sendiri," ungkap dia.
Zamzainir juga menyampaikan ucapan terimakasih karena anak-anak panti asuhan itu nanti juga akan disekolahkan hingga ke perguruan tinggi.
"Saat ini jumlah anak panti baru sebanyak 23 orang, dan yang tertampung di asrama panti saat ini hanya sebanyak 16 orang, dan selebihnya masih tinggal di rumah," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat Pessel bila menemui anak yatim dan para duafa yang telantar agar dikirim ke panti asuhan.
"Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan kehidupan dan pendidikan lebih layak. Sebab kita juga memiliki beberapa orang dewan penyantun di panti asuhan ini," ungkapnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumbar, Solsafad, yang juga hadir pada peletakan batu pertama itu menyampaikan bahwa di Sumbar ada 50 Panti Asuhan Muhammadiyah.
"Hanya peletakan batu pertama pembangunan panti asuhan Muhammadyah Pesisir Selatan yang dilakukan langsung oleh bupati. Mudah-mudahan pembangunan ini bisa cepat selesai dan juga dilanjutkan pada peletakan batu pertama lainya di daerah ini," harapnya. [pkt]