Bukittinggi, Padangkita.com — Hampir sama dengan daerah-daerah lain di Sumatra Barat (Sumbar), pelanggaran masih banyak terjadi pada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari pertama di Bukittinggi.
Pelanggaran itu antara lain, Pengendara kendaraan yang ditemui tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, seperti yang dianjurkan.
Kondisi tersebut ditemui saat Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Bukittinggi meninjau posko check point PSBB di Simpang Jambu Aie, Rabu (22/4) siang.
Baca juga: Hari Pertama PSBB di Pasbar, Jalanan Tetap Ramai
Setiap pengendara yang menuju arah masuk maupun arah keluar kota, diperiksa petugas mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, hingga pemakaian masker. Beberapa pengendara maupun penumpang yang melintas yang suhu tubuhnya di atas normal, langsung didata petugas.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias yang sekaligus sebagai Ketua Gugus Tugas, menjelaskan pada penerapan PSBB hari pertama memang masih bersifat sosialisasi dan teguran. Belum ada penegakan hukum terhadap pelanggaran.
“Setiap yang lewat, kita periksa suhu tubuhnya. Bagi yang cukup tinggi, langsung diperiksa oleh tim medis. Kalau memang aman, dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan. Bagi yang hanya melintas untuk menuju daerah lain, tidak diperkenankan masuk dalam kota,” ujar Ramlan.
Wako mengakui, pemahaman warga terkait PSBB masih harus ditingkatkan, khususnya pengendara sepeda motor.
Baca juga: Hari Pertama PSBB di Pessel: Pasar Masih Ramai, Semua Toko Tetap Buka
“Karena hari pertama, masih kita dispensasi. Seperti berbonceng berdua, kendaraan mobil masih banyak penumpang dan masih diisi bangku depannya. Besok tidak dibenarkan lagi, kalau kedapatan, langsung kita minta turun atau pulang ke rumah kembali,” tegasnya. [agg]