Padang, Padangkita.com – Para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan masukan dan harapan kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Dalam pertemuan dengan Gubernur Mahyeldi di Istana Gubernur, Senin (13/10/2025), pelaku pariwisata yang dipimpin Ketua DPD ASITA Sumbar, Darmawi menyampaikan beberapa usulan poin penting untuk pembenahan dan pengembangan wisata Sumbar ke depan.
Pertama, ASITA menyoroti pentingnya upaya mitigasi terhadap masalah yang mereka sebut sebagai ‘bencana pariwisata’, yaitu kondisi ketika wisatawan merasa tidak puas, kecewa, atau tidak mendapatkan pengalaman menyenangkan selama berwisata.
““Bencana seperti ini jauh lebih sering terjadi dibanding bencana alam, karena berhubungan langsung dengan kualitas pelayanan dan interaksi di lapangan,” ungkap Darmawi.
Menurut dia, diperlukan edukasi dan pelatihan bagi seluruh pelaku pariwisata untuk meningkatkan profesionalitas dan pelayanan yang berkesan.
Kemudian, soal regulasi dan standardisasi pelayanan. ASITA mengusulkan agar Pemprov Sumbar segera menyusun Perda atau Surat Edaran (SE) Gubernur yang mengatur alur ekosistem pariwisata dari hulu hingga hilir.
“Regulasi diharapkan dapat menciptakan standar pelayanan yang jelas, mulai dari mobilisasi wisatawan, pemanduan wisata, hingga operasional agen perjalanan dan operator tur,” kata Darmawi.
Ketiga, soal pembentukan Satgas Pariwisata yang merupakan gabungan berbagai unsur yang berkepentingan, di antaranta Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, Satpol PP, Kepolisian, serta pelaku dan pegiat wisata.
“Satgas ini bertugas menyiapkan perangkat aturan dan memastikan seluruh kegiatan pariwisata berjalan sesuai standar pelayanan yang ditetapkan,” ujar Darmawi mewakil rekan-rekannya.
Penerbangan Langsung Padang-Kelantan
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), ASITA mengusulkan pembukaan rute penerbangan Padang– Kota Baru (Kelantan/Malaysia).
Dalam penilaian ASITA, Provinsi Kelantan strategis sebagai pasar wisata Sumbar karena memiliki penduduk hampir 2 juta jiwa yang mayoritas muslim. Kemudian, berbatasan dengan wilayah berpenduduk padat seperti Terengganu, Pahang, Pattani, dan Narathiwat (Thailand).
“Rute ini sejalan dengan pengembangan Muslim Friendly Tourism (pariwisata ramah muslim) yang sedang digalakkan Sumatera Barat. ASITA siap memfasilitasi komunikasi antara Gubernur Sumbar, Gubernur Pattani, dan Sultan Kelantan untuk merealisasikan kerja sama pembukaan jalur baru ini,” ungkap Darmawi.
Lebih lanjut disampaikan, untuk pendukung, juga perlu adanya upaya penguatan sektor Edu-Tourism atau pariwisata berbasis pendidikan. Pembukaan rute baru ini diyakini dapat menarik minat pelajar dari Malaysia dan Thailand untuk melanjutkan studi di Padang.
“Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan menjadikan Kota Padang sebagai pusat Pendidikan skala internasional di Sumatera bagian barat,” kata Darmawi.
Ia berharap, seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat dapat memberikan perhatian serius terhadap sektor pariwisata. Sebab, wisatawan yang datang ke Sumatera Barat tidak hanya membawa cerita indah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap PAD dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Tugaskan Dinas Pariwisata
Gubernur Mahyeldi yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Lila Yanwar, dan Ketua BPPD Sumbar, Sari Lenggogeni, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian serta masukan dari ASITA.
Pihaknya menyambut baik berbagai ide pengembangan pariwisata Sumbar yang disampaikan, terutama dalam hal peningkatan hospitality (keramahan masyarakat) dan kualitas pelayanan.
Ia sependapat perlunya regulasi yang jelas, baik berupa Peraturan Daerah (Perda) maupun kebijakan teknis lainnya, guna memperkuat tata kelola sektor pariwisata.
Baca juga: Festival 5 Danau Dukung 20 Juta Kunjungan Wisata Sumbar, Didorong jadi Event Internasional
Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi langsung menugaskan Dinas Pariwisata Sumbar untuk menindaklanjuti usulan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pariwisata, dengan melakukan kajian dan penyusunan langkah konkret.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk terus mendukung langkah-langkah penguatan sektor pariwisata secara kolaboratif,” tegas Mahyeldi. [*/adpsb]