Padang, Padangkita.com - Beredar rekaman suara yang diduga dari salah satu pelajar SMK di Kota Padang. Rekaman ini berisikan informasi bahwa bakal ada aksi tawuran lanjutan antar-pelajar pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2022.
Informasi soal rencana tawuran tersebut tersebar masif di sejumlah grup percakapan WhatsApp. Pihak Satpol PP pun turut kebagian dikirimi informasi.
Menanggapi hal itu, Kasat Pol PP Kota Padang, Mursalim mengingatkan agar masyarakat jangan resah dengan kabar pertakut yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
"Benar atau tidak, kita akan terus melakukan pengawasan terhadap pelajar yang berada di luar sekolah setiap hari," ujar Mursalim, Kamis (29/7/2022).
Dia kembali meminta agar masyarakat tidak perlu takut terhadap kabar tersebut. Namun dirinya selalu mengajak seluruh masyarakat untuk membangun rasa kepedulian dan ikut andil dalam mengatasi aksi-aksi yang berbahaya dilakukan pelajar.
"Untuk mengantisipasinya tidak bisa dilakukan oleh petugas saja, tentu perlu kerja sama semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasi," harap Mursalim.
Yang jelas janji Mursalim, personelnya akan terus melakukan patroli setiap hari untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kembali tawuran antar-pelajar di Kota Padang.
"Jika ada yang diamankan warga nantinya, silakan serahkan ke Satpol PP atau ke pihak Kepolisian, karena kita akan berkoordinasi terus dengan pihak kepolisian dalam menjaga ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Kota Padang," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi penyerangan segerombolan pelajar di depan SMKN 1 Padang, viral di media sosial, Kamis (28/7/2022). Polisi menangkap enam orang pelajar yang diduga terlibat.
“Mereka kami amankan ketika masih berkumpul di suatu tempat. Dari enam orang tersebut, kita amankan dua orang yang memegang sajam, dan yang mengikut sebanyak empat orang,” ujar Kanit Opsnal Polresta Padang, Ipda Adrian Afandi.
Baca Juga: Tawuran Pelajar Rusak Citra Pendidikan, KNPI Minta Gubernur Evaluasi Kinerja Kadisdik
Pelajar yang ditangkap tersebut berasal dari sekolah yang berlainan. Pihaknya mendapatkan informasi bahwa pelajar dari berbagai sekolah itu bersatu untuk menyerang pelajar dari sekolah lainnya. [*/isr]