Pekan Nan Tumpah 2025 Siap Digelar Juli, Komunitas Seni Perkenalkan Konsep Lintas Disiplin

Pekan Nan Tumpah 2025 Siap Digelar Juli, Komunitas Seni Perkenalkan Konsep Lintas Disiplin

Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) menggelar taklimat peluncuran Pekan Nan Tumpah 2025 yang akan berlangsung pada 6-12 Juli mendatang. [Foto: Humas Pemko]

Padang, Padangkita.com – Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) menggelar taklimat peluncuran Pekan Nan Tumpah 2025 yang akan berlangsung pada 6-12 Juli mendatang.

Acara yang dihelat pada 23 Maret 2025 lalu di Ruangtemu Nan Tumpah ini dihadiri oleh sejumlah wartawan, anggota KSNT, serta anak-anak dari Korong Kasai. Taklimat ini bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini mengenai perhelatan seni multidisiplin tersebut.

Manajer Program KSNT, Fajry Chaniago, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Pekan Nan Tumpah 2025 akan menjadi wadah pertemuan bagi para seniman dari berbagai disiplin ilmu.

“Pekan Nan Tumpah 2025 akan menjadi pertemuan antara seniman antardisiplin yang juga terwujud ke dalam bentuk karya yang hadir,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Rabu (26/3/2025).

Acara taklimat yang dimulai pukul 17.00 WIB ini dibuka dengan penampilan istimewa dari anak-anak warga Korong Kasai. Mereka menampilkan komposisi musik hasil kolaborasi dengan mentor dari program terbaru KSNT, Kelana Akhir Pekan, yaitu Rijal Tanmenan dan Tenku Raja Ganesha. Penampilan ini menjadi bukti nyata dari program pemberdayaan seni yang diinisiasi oleh KSNT.

Suasana semakin hangat dengan penampilan musik puisi dari anggota KSNT yang membawakan dua lagu menyentuh, "Lembah Anai" dari puisi Syatifuddin Arifin dan "Musim-musim Burung" karya Irmansyah. Setelah penampilan tersebut, para undangan mendapatkan pemaparan mendalam mengenai latar belakang, sejarah, serta linimasa lengkap Pekan Nan Tumpah 2025.

Sebelum acara puncak di bulan Juli, Pekan Nan Tumpah 2025 telah memulai serangkaian kegiatan prafestival sejak bulan ini. Salah satunya adalah penerbitan Panggilan Terbuka untuk program Nan Tumpah Masuk Sekolah (NTMS) 2025.

Fajry menjelaskan bahwa panggilan terbuka ini bertujuan untuk menjaring 14 sekolah menengah di Sumatera Barat yang berminat berkolaborasi dengan KSNT dalam pelaksanaan NTMS 2025.

“Informasi lengkap mengenai panggilan terbuka ini dapat diakses melalui website Komunitas Seni Nan Tumpah dan akan ditutup pada 9 April 2025,” jelasnya.

Selain NTMS, rangkaian prafestival juga meliputi Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pekan Nan Tumpah 2025. Sebanyak tujuh seri DKT direncanakan, dan dua seri pertama telah sukses diselenggarakan pada 20-21 Maret 2025 di Fabriek Padang.

Diskusi hari pertama mengangkat tema menarik, “Pekan Nan Tumpah 2035: Masih Ada Atau Sudah Jadi Mitos?”, dengan menghadirkan narasumber Adi Wicaksono dan Nasrul Azwar.

Sementara diskusi hari kedua membahas tentang “Dramaturgi Oplosan dan Post Past Post Passport Post Passfoto Di Pos P8l!$!#^%&^)(+#^%” yang mengeksplorasi dramaturgi multidisiplin bersama Dr. Hoirul Hafifi.

Fajry menambahkan bahwa rangkaian prafestival tidak hanya terbatas pada NTMS dan DKT. Akan ada pula seminar tentang membaca ekosistem seni di Sumatera Barat, program pelatihan penguatan sumber daya manusia pengkarya dan pengelola seni bertajuk Nan Tumpah Akhir Pekan, serta program Ke Rumah Nan Tumpah Masuk Sekolah yang bertujuan memberdayakan kesenian tradisional Minangkabau sebagai landasan penciptaan karya seni kontemporer.

Direktur Festival Pekan Nan Tumpah 2025, Mahatma Muhammad, mengungkapkan bahwa orientasi utama penyelenggaraan tahun ini adalah memperluas peran seni dalam merespons tantangan zaman kontemporer.

Hal ini akan diwujudkan melalui kolaborasi lintas disiplin dan manajemen yang lebih partisipatif. KSNT membuka ruang bagi komunitas, seniman, dan pelaku budaya untuk mengeksplorasi batasan disiplin seni mereka, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan terlibat lebih dekat dengan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan Pekan Nan Tumpah 2025, KSNT menggandeng sejumlah kurator kompeten, yaitu Angelique Maria Cuaca, Nessya Fitryona, dan Jumaidil Firdaus. Yusuf Fadly Aser bertindak sebagai direktur artistik, dan Nasrul Azwar sebagai supervisor yang akan mengawasi keseluruhan jalannya acara.

Taklimat peluncuran Pekan Nan Tumpah 2025 diakhiri dengan penampilan kembali musik puisi dari KSNT, membawakan interpretasi dari puisi "Matahari" karya Bakdi Soemanto dan "Pesan dari Banda" oleh Ferlita Rahman.

Baca Juga: Ke Rumah Nan Tumpah #3: Bersenang-senang bersama anak-anak Korong Kasai

Acara ini memberikan gambaran yang jelas dan menarik mengenai konsep serta rangkaian kegiatan yang akan memeriahkan Pekan Nan Tumpah 2025 mendatang. [*/hdp]

Baca Juga

Wawako Padang Hadiri Pembukaan Munas VII APEKSI di Surabaya, Jajaki Sinergi untuk Kemajuan Daerah
Wawako Padang Hadiri Pembukaan Munas VII APEKSI di Surabaya, Jajaki Sinergi untuk Kemajuan Daerah
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Museum dan Galeri Arsip Statis Padang Lampaui Target Ribuan Pengunjung Lewat Program Jelajah Padang
Museum dan Galeri Arsip Statis Padang Lampaui Target Ribuan Pengunjung Lewat Program Jelajah Padang
Prioritaskan Jemaah Rentan, PPIH Embarkasi Padang Tingkatkan Layanan Pasca Tiga Kloter Pertama
Prioritaskan Jemaah Rentan, PPIH Embarkasi Padang Tingkatkan Layanan Pasca Tiga Kloter Pertama