Muaro Sijunjung, Padangkita.com - Setelah dinyatakan positif terpapar virus Corona lewat tes cepat atau rapid test, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sijunjung langsung melakukan contact tracing atau menelusuri kontak aktivitas pasien bernisial RF, 59 tahun, warga Padangsibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung.
Hasilnya, RF yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir bus dan truk tangki, sudah sejak enam bulan lalu berhenti bekerja. Ia hanya istirahat dan beraktivitas di rumah atau sekitar rumah saja.
Pasalnya RF mengidap penyakit sesak napas dan stroke. RF tinggal di rumahnya bersama seorang istri, dua orang anak, serta seorang mertuanya.
Paling jauh, RF hanya duduk-duduk di warung dan di pos pengamanan lalu-lintas yang berada di simpang PGA, Jorong Tapi Balai, Nagari Padangsibusuk, bertemu rekan-rekannya sesama sopir.
Wali Nagari Padangsibusuk, Aprizaldi mengungkapkan setelah mendapat informasi terkait hasil rapid test terhadap RF saat diperiksa di RSUD Kota Sawahlunto, ia langsung melakukan koordinasi dengan keluarga RF dan Puskesmas Kupitan.
"Ternyata yang bersangkutan tidak pernah keluar daerah atau dari daerah terjangkit sejak 5 bulan terakhir," kata Aprizaldi kepada Padangkita.com, Rabu (15/4/2020) malam.
Terkait riwayat kesehatan warganya tersebut, Aprizaldi mendapat informasi dari keluarga RF dan Puskesmas Kupitan, bahwa RF memang punya riwayat penyakit asma dan stroke.
Agar informasi terkait RF ini tidak simpang siur, Aprizaldi menjelaskan, awalnya RF hanya mengalami keluhan demam dan sesak napas. Kemudian, RF berobat ke Puskesmas Silungkang dengan tujuan hanya untuk mendapat rujukan ke RSUD Kota Sawahlunto.
Dari Puskesmas, RF langsung ke RSUD Sawahlunto. Setibanya di RSUD ini, RF menjalani pemeriksaan cepat melalui rapid. Soalnya, keluhan RF mirip pasien terpapar Covid-19. Hasil rapid test, RF dinyatakan positif terpapar Covid-19. Ia pun langsung dirujuk ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Hampir bersamaan dengan itu Aprizaldi pun ikut mendampingi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sijunjung untuk melakukan rapid test pada istri dan anak RF pada Rabu (15/4/2020) siang.
"Alhamdulillah hasil rapid test pada istri dan anaknya negatif, dan kita berharap hasil swab RF nanti juga negatif," ungkap Aprizaldi.
Warga Diharap Tenang
Hingga Rabu malam, hasil swab RF yang dikirim ke Laboratorium FK Unand di Padang belum keluar. Oleh sebab itu, RF sejauh ini memang belum benar-benar bisa dipastikan terinfeksi Covid-19. Hasil rapid test hanya menjadi petunjuk awal saja.
Terkait hal itu, Aprizaldi berharap informasi terkait RF tak perlu terlalu dibesar-besarkan.
"Kita harapkan semua pihak, terutama warga Nagari Padangsibusuk untuk tetap tenang dan tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk jaga jarak dan tetap di rumah," kata Aprizaldi.
Ia mengimbau semua pihak tetap menjaga dan menciptakan kondisi dan suasana yang kondusif dengan memberi penjelasan secara baik pada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan kepanikan.
Sementara itu, pejabat pemberi informasi RSUD Sawahlunto Asrul mengatakan laporan hasil swab dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand baru bisa diperoleh sekitar dua atau tiga hari lagi
Meski demikian, Asrul menyatakan RSUD Sawahlunto tetap mengambil tindakan antisipasi, dengan mengisolasi dokter, para medis dan petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sawahlunto yang berinteraksi dengan pasien tersebut.
“Sepuluh petugas medis diisolasi di gedung BDTBT Sungai Durian, Kecamatan Barangin,” kata Asrul kepada Padangkita.com. [hen/abe]