Pasar Ateh Bukittinggi Ditargetkan Beroperasi Bulan Depan

Pasar Ateh: Bukittinggi

Pasar Ateh Bukittinggi.

Bukittinggi, Padangkita.com — Meskipun pembangunannya sudah selesai 100 persen pada Desember 2019 lalu, namun hingga saat ini Pasar Ateh belum dioperasikan karena ada kendala administasi. Pemko Bukittinggi menargetkan, bulan depan pasar tersebut sudah bisa dimanfaatkan.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengatakan, setelah new normal, pemko akan melanjutkan urusan surat pengelolaan sementara, agar pedagang bisa mulai menempati toko yang ada.

Insya Allah Juli kita usahakan selesai semua dan pedagang bisa masuk ke Pasar Ateh,” ujar Ramlan Nurmatias, Rabu (3/6/2020).

Ramlan Nurmatias mengungkapkan, pengoperasionalan Pasar Ateh saat ini tergantung pada surat pengelolaan sementara dari pihak terkait. Sementara menunggu itu, proses pengaturan penempatan pedagang pun akan segera dilaksanakan.

Wako juga menyampaikan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, juga tengah menyiapkan regulasi untuk proses penempatan pedagang. Rencananya, proses lotting bagi pedagang yang memiliki hak sewa, akan segera dilaksanakan, begitu pun untuk PKL yang akan menempati lantai tiga.

“Kami paham sekali, sudah lama pedagang menunggu, tapi karena covid ini, terpaksa ditunda. Nantipun kalau sudah dibuka, kita akan perketat keamanan untuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Pasa Ateh. Kita akan atur itu,” tegas Wako.

Sekadar diketahui, Senin (30/10/2017) pagi, bara melahap sebagian tubuh Pasar Atas (Baca: Pasa Ateh), Kota Bukittinggi. Memercikkan air mata pedagang, mewariskan kerugian yang ditaksir triliunan rupiah.

Menjadi beranda Jam Gadang, ikon Bukittinggi, Pasa Ateh bukanlah pasar yang tumbuh karena wisata sebagaimana alasan orang ke Bukittinggi, dan Jam Gadang utamanya. Pasar yang berdiri di gundukan bukit ini sudah berdiri sebelum Jam Gadang bercokol di tahun 1926.

Pasa Ateh mengaliri sejarah Bukittinggi, melintasi di tiga zaman berbeda; era kolonial Belanda, masa Jepang, dan masa kemerdekaan. Lebih dari sekedar menjadi lini ekonomi Bukittinggi, Pasa Ateh adalah harga diri orang Agam Tuo. Bukan orang Kurai saja.

Jika Pakan Kurai merupakan prasyarat sebagai sebuah nagari, maka Pasa Ateh, menjadi simbol berdirinya sebuah kota. Pasa Ateh sebagai sebuah pasar Bukittinggi, merupakan milik masyarakat Agam. Sebab, beber Zul, pasar tersebut dibangun oleh tenaga-tenaga rodi dari nagari-nagari Agam Tuo atau Agam bagian Timur.

Pedagang yang berjualan di pasar ini bukan hanya warga Bukittinggi, melainkan dari Agam Tuo seperti dari Banuhampu, Kamang, Guguak Tinggi, Guguak Randah, dan sekitarnya.

Pembeli di pasar atas ini beragam, mulai dari masyarakat ekonomi menengah kebawah sampai kepada masyarakat yang memiliki ekonomi yang berlimpah, baik pembeli yang berasal dari daerah setempat sampai pada wisatawan yang berasal dari luar kota Bukittinggi.

Maka tidak mengherankan, jika Bukittinggi disebut dengan Koto Rang Agam. Begitu juga dengan Pasa Ateh yang disebut dengan Pasa Rang Agam. [agg]

Baca Juga

Buka Festival Kuliner Prabowo-Gibran di Bukittinggi, Andre Rosiade: All in Sekali Putaran
Buka Festival Kuliner Prabowo-Gibran di Bukittinggi, Andre Rosiade: All in Sekali Putaran
Wali Kota Bukittinggi Lantik 81 Pejabat, Termasuk Dua Pejabat Eselon Dua
Wali Kota Bukittinggi Lantik 81 Pejabat, Termasuk Dua Pejabat Eselon Dua
Kampanye di Depan Ribuan Orang di Bukittinggi, Andre Rosiade: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang 55 Persen
Kampanye di Depan Ribuan Orang di Bukittinggi, Andre Rosiade: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang 55 Persen
1.700 Peserta Ikuti Minang Geopark Run 2023, Angkat Citra Geopark Ngarai Sianok Maninjau
1.700 Peserta Ikuti Minang Geopark Run 2023, Angkat Citra Geopark Ngarai Sianok Maninjau
Kemenkominfo dan Pemko Bukittinggi Gelar Roadshow 1000 Startup Digital
Kemenkominfo dan Pemko Bukittinggi Gelar Roadshow 1000 Startup Digital
Syukuran 1 Tahun, Republik Mie Bukittinggi Donasikan Keuntungan untuk Palestina
Syukuran 1 Tahun, Republik Mie Bukittinggi Donasikan Keuntungan untuk Palestina