Pariaman, Padangkita.com - Pengunjung atau wisatawan yang menyaksikan Event 'Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025' datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat (Sumbar), luar Sumbar, bahkan ada yang dari luar negeri.
Siang hingga sore hari ini (6/7/2025), merupakan prosesi puncak dari rangkaian event Tabuik yang telah dimulai sejak Sabtu (27/6/2025), bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah.
Adapun prosesi Tabuik pada hari puncak ini, dimulai dengan 'Tabuik Naiak Pangkek', lalu 'Tabuik Diarak' ke Pantai Pariaman, dan sorenya Tabuik Dibuang ke Laut. Pantauan di lapangan, para pengunjung tampak sangat antusias menyaksikan proses event Tabuik.
Di antara pengunjung atau wisatawan yang menyaksikan Tabuik, ada yang merupakan turis mancanegara asal Kopenhagen, Denmark. Jensen dan istrinya yang bernama Sarah mengaku baru pertama kali datang ke Kota Pariaman, khusus untuk menyaksikan Tabuik.
Menurut Jensen dan Sarah, Tabuik merupakan event budaya yang sangat unik, sehingga bisa menarik banyak wisatawan berkunjung ke Kota Pariaman.
“Saya senang, masyarakat di sini ramah-ramah, kotanya juga bersih, pantainya bagus dan pantas menjadi lokasi tujuan wisata menarik. Saya sangat suka mendengarkan musiknya yang bisa membawa orang-orang bahagia mendengarnya,” ungkap Jensen didampingi istrinya, Sarah.
Jensen dan sang istri Sarah benar-benar ingin menikmati suasana lokal saat menyaksikan prosesi Tabuik. Mereka berdua tak sungkan ikut bergabung dengan warga sekitar duduk di warung.
“Selama ini, kami banyak mendengar tentang Indonesia yang sangat ramah, dan di Kota Pariaman ini, di momen tabuik ini, kami rasakan langsung keramahan dan persahabatan dari orang-orang yang kami temui,” ucapnya.
Sementara itu, Novinaldi, pengunjung dari Kota Padang yang datang ke Kota Pariaman bersama keluarganya berharap event Tabuik harus tetap dilestarikan dan digelar setiap tahunnya.
“Kami sebagai sesama orang Minangkabau berpesan, jangan sampai jadikan tabuik ini sebagai ajang perbedaan pendapat terkait agama, karena Muharram ini adalah bulan suci, seharusnya tetap dijaga kesuciannya,” tukasnya.
Dari kalangan Gen Z, ada pengunjung bernama Shifa. Ia menyaksikan prosesi Tabuik bersama teman-temannya. Menurut dia, event Tabuik merupakan ajang silaturahmi.
“Kami sangat senang dapat menyaksikan langsung Tabuik Piaman dari dekat, apalagi di tengah musim liburan sekolah saat ini. Kiranya Tabuik Piaman ini dapat sebagai ajang wisata keluarga dan ajang silaturahmi seluruh pengunjung yang datang untuk melihat Tabuik,” ungkapnya.
Baca juga: Event Tabuik Piaman kembali Digelar, Prosesi Mulai Besok dan Acara Puncak 6 Juli 2025
Di sekitar pantai terlihat pengunjung berkumpul dan saling berkomunikasi satu sama lainnya, sambil menyaksikan Tabuik yang diarak, dihoyak kemudian dibuang ke laut. Banyak momen-momen yang dapat diabadikan dari prosesi tabuik. Tentu saja, ini menjadi sarana promosi wisata Kota Pariaman dan harus tetap dilaksanakan setiap tahunnya. [*/pkt]