Simpang Empat, Padangkita.com - Sebanyak 43.158 anak di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terdata belum mendapatkan imunisasi lengkap. Hal ini dinilai berdampak kepada munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah hanya dengan imunisasi.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi ketika melakukan Pencanangan Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Aula kantor bupati setempat, Rabu (20/4/2022).
"Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan seseorang terutama pada anak secara aktif terhadap suatu penyakit, dan imunisasi merupakan hak anak untuk terlindungi dari Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri, pertussis, tetanus, hepatitis, pneumonia, campak, rubella dan polio. Imunisasi berdampak penurunan angka kesakitan dan kematian pada masyarakat," kata Hamsuardi.
Ia melanjutkan, sejak awal tahun 2022 sampai awal April ini di Kabupaten Pasaman Barat sudah terjadi 2 KLB yaitu KLB Rubella di Kecamatan Kinali dan KLB Campak di Timbo Abu, Kecamatan Talamau.
Maka dari itu, dengan adanya pelaksanaan peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2022 ini, lanjutnya bisa menjadi momentum yang tepat dan strategis dalam meningkatkan kembali kesadaran untuk melakukan tindakan kolektif dari seluruh unsur masyarakat dan meningkatkan cakupan swasta untuk imunisasi sebagai perlindungan semua kelompok umur guna mencapai eradikasi dan eliminasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31).
"Peringatan Pekan Imunisasi Dunia juga merupakan momentum yang tepat untuk mengingatkan serta mengajak semua anak untuk imunisasi serta tidak menunda jadwal agar seluruh masyarakat tetap sehat dan produktif," katanya.
Ditambahkan Hamsuardi, kedepan tidak ada lagi anak Pasbar yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan cakupan imunisasi agar Kesehatan masyarakat meningkat.
"Besar harapan saya dan kita semua dapat memberikan dukungan dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2022 yang berlangsung mulai tanggal 16 April sampai dengan 22 April 2022 di Posyandu," ungkap Hamsuardi.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Yuli Usman mengatakan bahwa pandemi Covid-19 banyak memberikan dampak kepada masyarakat, secara global. Setelah dilakukan vaksinasi Covid-19 secara perlahan kehidupan dirasakan sudah mulai normal, begitu juga dengan pencanangan imunisasi untuk balita.
Baca Juga: Imunisasi Rutin Harus Tetap Berjalan di Tengah Pandemi, Ini Alasannya
"Apalagi Sumbar merupakan provinsi yang beresiko terhadap penyakit yang bisa kita cegah dengan imunisasi lengkap. Sumbar merupakan imunisasi terendah nomor 3 seluruh Indonesia," ungkapnya. [rom/isr]