Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 Kota Padang pada Kamis (7/9/2025).
Momen bersejarah ini menjadi ajang refleksi atas capaian pembangunan sekaligus panggung untuk memaparkan visi besar menjadikan Padang sebagai kota gastronomi dunia yang diakui UNESCO.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, dalam pidatonya menyampaikan bahwa tema perayaan tahun ini adalah "Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City" dengan slogan "Rasa yang Mengikat, Warisan yang Menghidupkan". Tema ini, menurutnya, bukan sekadar slogan, melainkan langkah strategis untuk membawa kuliner Padang ke panggung global.

"Pemerintah Kota (Pemko) Padang telah melangkah untuk menjadikan kota ini sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Menjadi kota gastronomi berarti memanfaatkan kekayaan kuliner, identitas budaya, dan kreativitas lokal untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Fadly Amran.
Sebagai langkah nyata, pemerintah kota tengah mengakselerasi revitalisasi Kawasan Kota Tua Padang sebagai pusat budaya, kuliner, dan pariwisata unggulan. Momentum ini diperkuat dengan ditunjuknya Padang sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang akan dihadiri delegasi dari 250 kota kreatif di Indonesia.
Fadly Amran juga memaparkan sejumlah indikator pembangunan positif. Pertumbuhan ekonomi yang sempat minus 1,86 persen pada 2021 akibat pandemi, berhasil bangkit ke angka 4,65 persen pada 2024. Tingkat kemiskinan turun menjadi 4,06 persen pada 2024, dengan angka kemiskinan ekstrem telah mencapai nol persen.
"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita mencapai 84,38, menempatkan Kota Padang pada peringkat pertama se-Sumatra Barat dan di atas rata-rata nasional. Ini sejalan dengan berbagai program unggulan seperti BPJS Kesehatan gratis yang telah menjangkau 23.712 jiwa, hingga beasiswa 'Kartu Padang Juara' yang menyekolahkan enam mahasiswa dalam program gelar ganda (double degree) ke luar negeri," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, memberikan pandangan konstruktif yang menyoroti sejumlah tantangan perkotaan. Ia mengingatkan bahwa urbanisasi, pencemaran, dan tekanan penduduk merupakan isu krusial yang harus ditangani dengan perencanaan matang.
"Masalah banjir yang sering melanda masih menjadi kekhawatiran, dan kami berharap penyusunan Master Plan Pengendalian Banjir dapat berjalan sistematis. Selain itu, pelayanan sampah dan penanganan masalah sosial seperti narkoba dan tawuran juga menuntut kolaborasi semua elemen masyarakat," kata Muharlion dalam pidatonya.
Ketua DPRD juga menyoroti kondisi fiskal daerah. Dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkontribusi sekitar 29 persen terhadap total anggaran, dan 71 persen sisanya ditopang oleh dana transfer, ia menilai masih ada potensi besar untuk meningkatkan PAD demi membiayai pembangunan kota.

Peringatan HUT Kota Padang sendiri merujuk pada peristiwa heroik penyerangan laskar Pauh dan Koto Tangah terhadap loji-loji Belanda di Muaro Padang pada 7 Agustus 1669. Semangat perjuangan para pendahulu inilah yang diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat untuk berkolaborasi membangun kota.
Baca Juga: Padang Bersiap Meriahkan Hari Jadi ke-356, Taste of Padang Experience, Road to Gastronomy City
Kedua pimpinan, baik eksekutif maupun legislatif, menutup pidato mereka dengan ajakan persatuan. Mereka menekankan bahwa keberagaman suku, budaya, dan keyakinan di Padang adalah kekuatan utama untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan toleran. Peringatan HUT ke-356 ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi demi mewujudkan Padang sebagai kota yang maju, sejahtera, dan diakui dunia. [*/hdp]